⠀⠀⠀⩇1.⩇3 𓈃 𝐇𝐎𝐆𝐖𝐀𝐑𝐓𝐒 𝐄𝐗𝐏𝐑𝐄𝐒𝐒

Background color
Font
Font size
Line height

⠀⠀



❁፧⿴⃟᎒⃟֍۪۪̣̣۪۪۪⏜፞⏜❟❪⃓⃘۪۪⃖❫❟⏜፞⏜֍۪۪̣̣۪۪۪⃟᎒⃟⿴፧❁
╌╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌╌╸

❛ itu agak terlalu halus. ayah dan ibumu adalah death eaters ! ❜

▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍⏱⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭
꒰ chapter three - hogwarts express ꒱
▀▀▀▀◤◗⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫❀۪۪۪༘۫۫۫⸙⃔͜⬚̷◖◥▀▀▀▀

⠀⠀⠀𝕾𝘂𝗮𝘀𝗮𝗻𝗮 ceria dan antusias, kembali menyelimuti gerbong tahun pertama hogwarts express seperti tahun-tahun sebelumnya

saat ini glairy, albus dan rose pun ikut merasakannya karena beberapa jam lagi akan resmi bergabung dengan sekolah yang benar-benar membuat semua orang merasa ingin masuk kedalamnya, terutama kaum muggle

ketiganya berjalan di koridor hogwarts express dengan tatapan kagum ke sekeliling terutama saat seorang penyihir wanita penjual makanan di trolinya mendekat kearah ketiganya

"mau beli sesuatu dari troli, anak-anak?. pastel labu? coklat kodok? bolu kuali?" tawar wanita tua itu yang membuat glairt dan sang kakak kembar, albud menatap kearah troli penuh manisan itu dengan antusias

riry menyenggol lengan albus pertanda menginginkan makanan yang dijual oleh penyihir itu. albus bergerak untuk mengeluarkan galleonnya tapi terhenti oleh suara sepupu mereka

"al, ry, kita perlu berkonsentrasi" suara rose yang membuat glairy dan albus menatap kearah anak dari ron dan hermione itu bingung "konsentrasi? untuk apa?" tanya glairy dan albus bersamaan yang membuat rose mendengus kepada kami

"untuk siapa yang akan kita pilih sebagai teman. ibu dan ayahku bertemu ayah kalian pada perjalanan hogwarts express pertama mereka, kau tahu -" suara rose di potong oleh glairy

"jadi, sekarang kita perlu memilih siapa yang akan menjadi teman kita seumur hidup?. itu agak mengerikan" ucap si gadis potter sedikit memberikan ngernyitan dahi menatap kearah sepupunya itu

"menurutku malah menyenangkan. aku seorang granger-weasley, kalian seorang potter... orang-orang pasti ingin berteman dengan kita, tinggal memilih siapapun yang kita mau" jawab rose antusias yang membuat glairy merotasikan matanya malas

sepupu keenamnya itu selalu saja begitu, membanggakan orang tuanya. bukankah kita harus menjadi diri sendiri bukan dengan bantuan ketenaran orang tua, untuk menjadi orang yang besar ?. begitulah pikiran kesal dari glairy

"jadi bagaimana caranya memutuskan...kompartemen mana yang akan kita masuki" tanya albus ragu, lelaki potter itu memiliki pikiran yang sama dengan adik kembarnya

"kita harus menilai dulu, baru bisa mengambil keputusan" suara rose, kali ini kembali antusias dan melanjutkan jalannya sementara glairy dan albus hanya menganggukkan kepala dan mengikuti gadis yang lima bulan lebih tua dari si kembar




✦ · · · ───────────── · · · ✦



albus membuka salah satu pintu kompartemen, lalu mereka melihat seorang anak lelaki dengan surai pirang platina yang tampak kesepian. glairy ingat, lelaki itu adalah lelaki yang tanpa sengaja saling bertatap dengan glairy di plaform sebelumnya

glairy dan albus memberi senyuman hangat kepada si pirang platina yang membuat si pirang platina membalas senyum hangat si kembar

"hai, apa kompartemen ini..." suara albus terhenti oleh suara si pirang "disini kosong. hanya ada aku" sautnya cepat yang membuat mereka menganggukkan kepala

"bagus sekali. jadi kami boleh masuk, tapi jika kau tak keberatan" ucap riry sedikit ragu yang langsung dibalas anggukan cepat oleh anak lelaki itu "aku tidak keberatan"

glairy dan albus bergerak ingin memasuki kompartemen tapi terhenti saat mendengar suara dari rose

"permisi, maaf tapi aku akan mencari kompartemen lain" rose menatap sedikit tak suka kepada lelaki platina itu yang membuat glairy dan albus melihat kearahnya bingung

"kenapa? tempat ini cukup untuk empat orang" ujar glairy masih menatap bingung kearah rose

rose kembali menatap tak suka kepada si platina, lalu menggumamkan kata pamit dan pergi begitu saja, glairy dan albus saling pandang, sedikit malu oleh tingkah sepupu keduanya itu

"m-maaf, rose memang seperti itu" ujar glairy tak enak, anak itu hanya memberikan anggukan paham, sangat paham kenapa gadis granger-weasley itu tak menyukainya

lalu glairy dan albus memasuki kompartemen. albus duduk disebelah glairy seperti biasa dan keduanya menghadap kearah si platina dengan senyuman kecil

"albus, al. a-aku albus p-" suara gugup albus terhenti oleh suara si pirang, dirinya sedikit merasa tak menyukai nama belakangnya, karena takut orang-orang hanya ingin berteman dengannya karena ketenaran nama keluarga potter itu, karena ayahnya adalah harry potter

"ya, bagus. kau albus dan aku scorpius. aku scorpius dan kau albus. dan kau pasti -" suara lelaki itu, scorpius malfoy yang berhasil membuat glairy gugup -dia kenal malfoy seorang.. seorang ya kalian tau death eaters..

"aku kembarannya, glairy. tapi mereka biasa memanggilku riry" jawab riry, menepis isi kepalanya itu dan menawarkan senyum ramah kepada scorpius. scorpius tampak gugup oleh sesuatu

rose tiba-tiba masuk kembali ke kompartemen ketiganya saat scorpius ingin membuka suara, menjawab perkenalan riry

"tidak ada kompartemen kosong" ucapnya lalu duduk ditengah antara glairy dan albus. lalu riry sedikit memukulnya pertanda bahwa dia benar-benar tidak sopan. rose hanya memberikan tatapan bodo amat yang semakin membuat glairy kesal

"hai, glairy dan rose ?.." suara scorpius terhenti, sedikit ragu dan rose memberikan anggukan dingin kepadanya ".. kalian mau coba beberapa kumbang berdesing ini ?" selesai scorpius yang glairy memberikan senyum antusias kepadanya dan saat ingin mengiyakan ucapannya rose kembali memotong ucapannya

"aku baru saja sarapan, terimakasih" ucapnya dingin yang membuat scorpius menatapnya sedikit sedih dan memberikan anggukan

"aku juga punya beberapa permen meletup, merica setan, dan jeli siput. ini ide mum. dia bilang..." suara scorpius terhenti dengan berdehem tenggorokannya

".. permen, akan selalu membantumu menemukan teman" sambungnya sambil bernyanyi yang membuat glairy sedikit menahan tawanya, dia menatap glairy dan sedikit tertawa ragu seperti menyadari kalau menyanyi seperti itu sebuah kesalahan, ide bodoh

"aku mau beberapa... mum tak pernah membiarkan aku dan alby makan permen. kau mau kita mulai makan yang mana?" ucap riry memberikan tatapan antusias kepada kantung permer milik scorpius, rose tiba-tiba menyikut pinggangnya secara diam-diam, tapi glairy hanya mengabaikannya

"mudah saja. aku selalu berpendapat bahwa merica setan adalah raja dari segala permen. itu permen papermint pedas yang membuat telingamu berasap" jelas scorpius berhasil membuat glairy dan albus mengeluarkan kata 'wow'

"brilian!, kalau begitu aku akan makan ..." ucapan albus terhenti lalu melirik kearah rose "... rose, bisakah kau berhenti memukuliku ?" selesai albus dengan menatap kesal kearah rose

"aku tidak memukulmu" ucap rose sambil membulatkan mata "kau juga memukulku tadi" glairy menyambung ucapan sang kakak kembar dan memberikan rengutan kepada rose

lalu glairy menatap kearah scorpius. wajahnya sekarang menjadi muram, semakin menyadari ketidak sukaan rose akan keberadaannya

"dia memukul kalian karena aku" suaranya yang membuat glairy dan albus saling menatap bingung "apa?" tanya di kembar bersamaan

"dengar, aku tahu kalian siapa, jadi mungkin akan adil kalau kalian juga tahu siapa aku" suaranya yang semakin membuat albus semakin menatapnya bingung, sementara glairy hanya diam -dia paham apa yang akan di katakan scorpius. pasti tentang keluarganya

"apa maksudmu kau tahu siapa kami?" tanya albus bingung

"kau albus potter dan kembaranmu glairy potter. dia rose granger-weasley. dan aku scorpius malfoy. orangtuaku adalah astoria dan draco malfoy. orangtua kita ..., mereka tidak akur" suaranya menunduk sedih

albus membulatkan matanya, baru paham kalau dia adalah seorang malfoy alias memikiki orang tua death eaters. sementara glairy hanya menghela nafas, dirinya jadi ikutan sedikit ragu ingin berteman dengan anak death eaters itu

"itu agak terlalu halus. ayah dan ibumu adalah death eaters !" suara rose memekik yang membuat glairy dan albus menatapnya "rose!" tegur keduanya bersamaan, yang membuat rose sedikit tersentak kaget

"apa aku salah ?" tanya rose tidak merasa bersalah. glairy paham maksud sepupunya itu tapi dirinya benar-benar heran dengannya. padahal paman ron dan bibi hermione sangat baik kenapa anaknya sepedas rose sih ucapnya dihati

ᤷ ៶ ៸⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
༯ ❪ thᧉ cαmαrαdᧉrꪱᧉ αnd thᧉ cursᧉd chꪱld ❫ ⨾﹆
tᦅ bᧉ cᦅntꪱnuᧉ
───────────── · · · ✦

You are reading the story above: TeenFic.Net