10

Background color
Font
Font size
Line height

Seperti biasa, setelah kedua pembantunya berangkat ke sawah dan mengerjakan pekerjaan di sawah dan kebun,Limar langsung menuju kamarnya dan melanjutkan perjalanannya, menyusun skripsi.
Biasanya ia akan menutup pagar depan,mengunci pintu.tapi kali ini ia lupa,dan membiarkannya tetap terbuka.sebetulnya hari masih pagi, jam masih menunjukkan angka sembilan pagi.namun sebuah Jeep wanger tiba tiba saja memasuki halaman bungalow itu.

Seorang pemuda, dengan langkah langkah yang pasti segera mengetuk pintu.tentu saja karna ketukannya cukup keras,Limar kaget.ia segera keluar kamarnya dan menuju ruang depan.

"Yoss??"

"Ya,aku..."

"Bagaimana kau tahu aku disini?"

"Kau lupa,kau pernah mengajakku ke sini,ketika kita sementer pertama dulu.aku cari kau kemana saja.dan aku ingat tempat ini.lalu aku kesini subuh tadi.agaknya kau disini, bersembunyi?"

"Aku mengerjakan skripsi...?"

"Dulu kau pernah janji,kita akan mengerjakan bersama sama...!"

"Tidak lagi Yoss.tidak lagi.aku ingin tenang.

"Mestinya kita selesaikan dulu per soalan kita Limar...!"

"Ah,aku menganggapnya sudah selesai.aku menganggapnya di antara kita sudah tak ada apa apa lagi.kalau pun kau ingin berteman,aku tak keberatan,sejak dulu aku juga hanya menganggapmu teman.memang pernah,ada rasa kagum kepadamu. Tetapi rasa kagum seorang sahabat. Jangan artikan yang lain, sehingga kau dengan seenaknya menjebakku..."

"Aku menyesal Lima,"desah Yoss.

"Sudahlah,aku juga tak ingin meng- ungkitnya lagi.kau mau duduk atau mau pulang langsung...?"

"Jauh jauh aku datang untuk menemuimu, bukan untuk sekedar melihatmu.jadi aku akan duduk dan kita akan bicarakan lagi hubungan kita.tapi bisakah kau buatkan aku minum?haus sekali nih!"

"Baiklah..."

Limar masuk dulu.dan Yoss menarik nafas panjang.bagaimana Limar bisa betah disini,di tempat sunyi ini? Siapa yang menemaninya? Sendirikah? Rasanya tak mungkin.pasti ia hanya ditemani dua orang penjaga bungalow yang suami istri itu.pasti. tidak mungkin Limar sendirian.

Tapi sekarang sepi.mereka kemana? Guman Yoss ingin tahu.Yoss menduga kedua suami istri itu pastilah ke kebun bunga atau ke sawah.Limar memiliki beberapa bidang sawah dan kebun bunga disini. Mereka yang mengelola, memetik hasilnya sebagai imbalan mereka menjaga bungalow.

Yoss tersenyum tipis.ia yakin masih bisa membicarakan hubungannya dengan Limar.ia harapkan Limar mau memaafkannya atau ia akan nekad sekalian.tapi itu nanti saja,jalan terakhir.masih banyak waktu untuk bicara dari hati ke hati.kalau dulu Limar mengakui pernah mengagumi nya tentulah gadis itu masih menyimpan rasa suka.hanya sekarang bisa jadi kadarnya kecil sekali.ia sudah membuat Limar kecewa.

"Kau sendirian Yos?"Tanya Limar ketika mengantarkan minuman dan makanan kecil.Limar merasa agak cemas,karna rumah sepi.ia berharap kedua penjaga bungalow yang juga pembantu setia keluarganya disini, cepat pulang.berhadapan dengan Yoss sendirian di rumah sungguh tidak menentramkan.meski Limar berusaha bersikap tenang.

"Ya,kenapa?"

"Kau enggak mengajak cewek kamu...?"

"Aku enggak punya," desah Yoss.

"Masak?"

"Sungguh,sejak dulu aku merasa hanya punya kau..."

"Ingat Yoss,kita hanya bersahabat. Aku mau melupakan kejadian yang lalu, kalau kau bersikap sahabat. kalau kau melangkah lebih dari itu. Aku sungguh tidak memaafkanmu..."

"Aku mencintai kamu Limar?"

"Oh,ya?"

"Sumpah!"

"Bagaimana dengan Dewi? Ambar? Kinanti?Galuh?"

"Kau tahu semua itu...?"

"Iya, tentu saja..."

"Itukah sebabnya mengapa kau benci padaku?"

"Aku tidak bisa membencimu Yoss, tetapi aku tak ingin melangkah ke depan.hubungan kita hanya berteman saja..."

"Aku mencintaimu?"

"Itu hak kamu, tetapi sebaiknya kita saling menghormati.kenapa? Karna aku tahu rumah kamu.keluarga kamu dan teman teman kamu.kalau aku menuntut kamu,tak ada yang bisa menghalangi..."

"Kau tega?"

"Tergantung kamu juga kok..."

"Sumpah, Limar.mereka hanya masalaluku saja.mereka sudah tak ada hubungan apa apa denganku. Sekarang aku mencintai kamu..."

"Aku sudah akan menikah...!"

"Oh, ya?"

"Ya, sebentar lagi kau juga akan menerima undanganku,Yoss.dan kau harus menghargainya.tak bisa kau memaksakan kehendakmu seperti dulu lagi.ingat Yoss,aku teman kuliahmu.jangan memandangku terlalu rendah.jangan Yos,hanya akan membuat aku bertambah kecewa padamu...!"

"Jadi kau sudah punya pacar?"

"Calon suami..."

"Kau mencintainya?"

"Amat mencintainya..."

"Kau tega padaku?"

"Lho,sejak kapan aku menyatakan cinta padamu...!"

"Dua tahun aku mencintaimu,Limar. Dua tahun aku menahan diri.selama ini gairah cintaku kusalurkan pada Dewi, Ambar, Kinanti,Galuh dan masih banyak lagi.mereka hanya pelarian saja.pada akhirnya toh aku tak bisa membohongi diri sendiri. Aku hanya mencintai kamu...!"

"Sayang Yoss,aku tak mencintai kamu.
Bahkan rasa simpatikku,rasa kagumku, terkikis habis oleh ke kecewaanku.sekarang aku menghormatimu karna datang jauh jauh kesini.minumlah Yoss, kalau kau lapar,kau juga boleh makan disini. Tapi setelah itu pulanglah dan lupakan aku!"

"Itu tak mungkin,"desah Yoss kecewa.
Ia menunduk.menarik nafas panjang.
Lama ia memburu cinta Limar Arianti.satu kesalahan saja,ia tidak bisa mengendalikan diri waktu itu. Dan itulah yang membuat Limar amat kecewa kepadanya.ia bisa memahami itu.tapi kembali ia meminta maaf berkali ia mencoba untuk memper baiki hubungan mereka.tapi apa yang terjadi?Limar malah menghindari nya.ini menyakitkan sebetulnya namun ia berusaha menunjukkan bahwa cintanya tulus, cintanya mem bara.namun tetap saja sikap Limar tak berubah.malah dengan sengaja Limar mengatakan bahwa ia akan menikah.

Yoss menarik nafas panjang.

Limar menatap Yoss dengan pandangan tak mengerti.

"Apa yang tak mungkin?"

"Aku mencintaimu Limar..."

"Lalu?"

"Mestinya kau mengerti perasaanku..."

"Kau harus tahu Yoss,aku sudah men cintai orang lain,dan hanya meng - anggap dirimu sahabat.tidak lebih. Jadi kalau kau suka,kita akan ber sahabat tanpa harus melukai. Apalagi calon suamiku juga sudah tahu persoalan kita.jadi kalau ada yang terjadi atas diriku, kaulah orang pertama yang dicurigainya...!"

"Kau menceritakan peristiwa dulu?"

"Ya,dari itu ia mengenalku..."

"Kau mencintainya?"


You are reading the story above: TeenFic.Net