01. Happy Bitrhday My Bunny (by yoon_gyu02)

Background color
Font
Font size
Line height

Pagi ini seorang pria manis,

mejurus ikut, mejurus

seperti siluman kelici

terbangun dr tidurnya karena

teriakan sang kakak.

"SOOBIN BANGUN, SARAPAN!!"

Dia Choi Soobin. Lelaki berperawakan kecil, imut dan jangan lupakan gigi kelincinya dan juga lesung pipi

yg membuatnya terlihat semakin cantik.

Pintar? Jangan ditanya lagi dia penerima beasiswa di salah satu sekolah menengah ternama di kota.

Tinggal berdua hanya dg sang kakak. Orang tua? Orang tuanya sudah meninggal sejak dia berumur 4

tahun. Sekarang hanya kakaknya yg dia miliki, kakaknya yg dia anggap sebagai ibu, kakaknya yg dia

anggap sebagai ayah.

Soobin keluar kamarnya menuju kamar mandi. Jangan anggap Soobin dan kakaknya tinggal di rumah

mewah dan banyak harta. Atau setidaknya mereka tinggal di apartemen mewah. Tidak, mereka tinggal

di rumah sewa.

Biaya hidup? kakaknya yg membiayai. Kakaknya bekerja paruh waktu untuk membiayai hidup mereka.

Soobin pernah bekerja saat sekolah menengah pertama. Tetapi hanya berlangsung satu Minggu karena

kakaknya tau dia bekerja dan kakaknnya tidak suka itu, bahkan kakaknya sampai mendiaminya beberapa

hari.

Soobin keluar kamar mandi sudah memakai seragamnya rapi.

"Pagi kak" ucap Soobin dg senyum nampilin gigi kelincinya.

"Pagi.. sarapan dulu, udah kakak masakin nasi goreng" ucap kakaknya, dg senyum tak kalah manisnya dr

Soobin dan juga gigi kelinci yg sama dg milik Soobin.

"Hari ini kak Jungkook di jemput kak Taehyung?" tanya Soobin.

Jungkook, ya Choi Jungkook itulah kakak Soobin. Lelaki yg tak kalah manis dg soobin. Sama-sama

memiliki gigi kelinci. Sama-sama imut. Karena definisi seorang Choi Jungkook dan Choi Soobin itu

geemeesiin.

Sudah punya kekasih, Choi Taehyung namanya. Marga mereka sama tpi bukan keluarga hanya unsur ke

tidak sengajaan.

"Kayaknya nggk, hari ini kakak berangkat bareng kamu"

Kakak beradik ini makan dg tenang. Keduanya sibuk dg makanan masing-masing. sampai akhirnya yg

lebih tua membuka suara.

"Masih belum di chat yeonjun?"

"Belum, kemaren udah coba Soobin chat, tpi chat Soobin cuma di read" jawab Soobin agak lesu.

Udah beberapa hari belakang pacar Soobin si yeontan eh yeonjun maksudnya nggk pernah chat dia.

Bahkan di sekolah dia lebih sering sama cewek-cewek yg Soobin sendiri nggk kenal.

Setelah selesai makan mereka berangkat kesekolah. Jungkook masih sekolah, kuliah lebih tepatnya,

sedangkan Soobin masih kelas 12 SMA.

Lalu Siapa yg membiayai mereka sekolah?

Soobin? Dia siswa beasiswa. Bagaimana dg sang kakak? Kakaknya juga siswa beasiswa di salah satu

universitas di kota. Meskipun mereka hidup sendiri tpi setidaknya mereka bersyukur karena di karuniai

tuhan dg kepintaran di atas anak-anak pada umumnya. Jadi mereka bisa melanjutkan sekolah dg

beasiswa.

"Belajar yg rajin, kalo pulang langsung pulang jangan keluyuran," ucap Jungkook dg mengusak lembut

rambut hitam sang adik.

Mereka ada di halte dekat sekolah Soobin, tpi kalo Jungkook berangkat ke tempat kuliah dia harus naik

bis satu kali lagi.

Jungkook pagi akan berangkat sekolah dulu, pulangnya dia langsung bekerja di sebuah cafe.

Bis yg di tunggu Jungkook sudah datang.

"Kakak berangkat dulu" ucap Jungkook sebelum naik kedalam bis dg senyum manis menampilkan gigi

kelincinya.

Soobin balas dg senyum yg sama dan dadah-dadah kearah sang kakak.

Baru memasuki gerbang sekolah, Soobin melihat mobil yg sangat familiar. Seseorang keluar dr mobil itu

dan langsung banyak perempuan yg menghampiri dan menempelinya.

Huft.! Soobin mencoba biasa saja. Pemandangan ini sejak seminggu lalu sudah selalu dia lihat.

Soobin hanya menghela nafas dan berlalu. Percuma andai dia pergi kesana dan menegur.

Sedangkan seseorang yg keluar dr mobil tadi hanya melihat Soobin yg berjalan menjauh.

Gue keterlaluan nggak sih-batinnya.

Bel istirahat sudah berbunyi, Soobin pergi ke kantin bareng sahabatnya, beomgyu, Taehyun dan satu

adik kelas yg selalu ngintilin mereka Hueningkamal.

Soobin liat dia lagi disana sama cewek-cewek..... Lagi. Soobin sebenernya udah capek, 1 minggu ini dia dicuekin dan selalu lihat dia di tempeli cewek-cewek dan dia kelihatan welcome welcome aja.

Sebenarnya Soobin capek, dia seperti di campakan, seperti tak dianggap padahal dia kekasihnya, di chat

cuma di read, di sekolah saat di sapa nggk ada sahutan seolah tak kenal dg Soobin.

Sahabat Soobin, Beomgyu dan Taehyun mereka sudah bilang, agar Soobin menghampiri sang kekasih

dan menyelesaikan masalah mereka baik-baik. Karena mereka lihat Soobin dan kekasihnya seperti

sedang ada masalah.

Masalah tak akan selesai jika Soobin diam saja dan kekasih Soobin yg sibuk menghindar.

Soobin juga ingin bilang, Soobin ingin tahu kenapa dia dihindari. Tpi Soobin enggan, dia merasa dirinya

tak pantas dg sang kekasih yg notabenenya orang kaya, tampan, dan jelas sekali dikagumi banyak

wanita. Sedangkan dia? Hanya orang kecil, tampan juga tidak

Jugapun Soobin belum lama berpacaran dengannya masih 1 tahun.

Bisa saja Yeonjun bosan dengannya, atau Yeonjun sudah punya cewek. Semua kemungkinan-

kemungkinan sudah memenuhi kepala Soobin beberapa hari terakhir.

Tpi kali ini keputusan Soobin sudah bulat. Dia akan mengatakan apa yg mengganjal di hatinya.

Pulang sekolah Soobin mengajak sang kekasih untuk bicara di taman belakang sekolah.

Kedua lelaki ini sudah disini beberapa menit lalu tetapi hanya keheningan yg ada di antaranya.

"Soobin punya salah ya?" tanya Soobin memecah keheningan diantaranya dan sang kekasih.

"Apa?"

"Satu Minggu ini Yeonjun seperti menghindar dr Soobin, chat Soobin juga cuma di read, Yeonjun marah sama Soobin" Soobin Mandang kekasihnya dg tatapan polosnya. Tpi mata yg biasanya berbinar itu kini

terlihat lebih redup.

Tak bisa di bohongi kalo Yeonjun sekarang tak tega melihat Soobin seperti ini.

Yeonjun, yaa Choi Yeonjun dialah kekasih Soobin. Adik dari Choi Taehyung kekasih kakak Soobin.

Tampan, kaya, di sukai banyak wanita. Dia sosok sempurna, sangat sama persis dg sang kakak. Wajah

dingin, datar tpi menawan.

Yeonjun hanya diam, tak memandang Soobin sama sekali.

"Yeonjun juga seminggu ini sama cewek-cewek terus dan Yeonjun juga kaya biasa aja, Soobin nggak

papa tpi Soobin juga nggk suka kalo Yeonjun di peluk-peluk sama cewek-cewek itu, bahkan tadi Soobin

lihat Yeonjun dicium pipinya sama cewek-cewek itu." ucap Soobin lirih. Dia nunduk takut-takut kalo

Yeonjun marah.

"Kita putus?" ucap Soobin yg akhirnya beraniin diri natap wajah kekasihnya yg sama sekali tak menoleh.

"Apa!?"

Jujur saja Yeonjun kaget dengar kalimat terakhir yg keluar dr bibir Soobin.

"Kamu mau kita putus" tanya Yeonjun dg nada kesal.

"Bukan begitu. Soobin cuma tanya,dan bukannya lebih baik kita berakhir aja. Soobin juga kaya nggk di

anggap sama Yeonjun."-ucap Soobin lirih, kepalanya menunduk lagi.

Yeonjun melirik kekasihnya yg sekarang menunduk. Jujur ingin rasanya Yeonjun peluk tubuh mungil itu,

megecupi pucuk kepalanya dan membisikkan kata maaf untuknya.

Melihat keadaan Soobin yg seperti ini Ingin rasanya Yeonjun akhiri semuanya tpi tidak!! Ini belum boleh

berakhir sekarang.

Yeonjun berdiri, membuat Soobin langsung melihat kearahnya.

"Nggak usah berlebihan, gue duluan" ucap Yeonjun dg nada kelewatan dingin. Dan berlalu setelahnya.

Soobin hanya bisa menatap kepergian sang kekasih.

Apa tadi katanya? Berlebihan? Yaa Soobin memang sudah berlebihan mencintai pemuda sepertinya,

Soobin sudah terlalu berlebihan mengharapkan pemuda seperti dia.

Pandangan Soobin memburam, kepalanya menunduk lagi. Soobin tak menangis, hanya saja air matanya

tanpa pamit keluar dg sendirinya.

Rasanya sakit saat orang yg kau cinta bicara dg nada dingin padamu. Bahkan 1 minggu kau sudah di

acuhkan dan saat kau ingin kejelasan dia malah pergi dan mengatakan apa yg kau pikirkan itu

berlebihan?.

Soobin pulang dg tidak semangat, semangatnya sudah pergi bersama kepergian Yeonjun tadi sore.

Sesaat sebelum Soobin membuka pintu rumahnya, ada yg membekapnya dg sapu tangan. Yg Soobin

ingat dia di paksa masuk kedalam mobil dan setelah itu kesadarannya menghilang.

-----

Soobin terbangun, dia tak tau ini dimana semuanya gelap, kepalanya juga pusing, mungkin krena efek

obat bius tadi.

Soobin mengerjapkan matanya mencoba melihat di kegelapan siapa tau dia mengenal tempat ini.

Matanya mulai sedikit bisa melihat walaupun agak sakit karena memaksakan melihat di tempat gelap.

Remang-remang dia melihat baju yg dikenakan sudah berubah, tadi dia kan masih pakai seragam tpi

sekarang dia sudah memakai pakaian biasa. Hoodie abu kebesaran dan celana jeans hitam? Siapa yg

mengganti.

Lama-lama kegelapan ini membuatnya merasa takut. Dia tak tau sekarang dimana. Dia takut kakaknya

mencari, yg jelas dia sekarang dikamar seseorang karena sekarang dia terbaring diatas kasur. Tempat ini

terasa asing bagi Soobin dia tak tau ini kamar siapa, tpi aroma kamar ini terasa tak asing di penciuman

Soobin.

Soobin ingin bangun, Soobin ingin keluar, Soobin ingin pergi, ini dimana ini tempat apa.

Tpi tunggu!!

Seet!!!

"Aakh!!" Soobin meringis sakit.

Tangannya di ikat dikepala ranjang, Soobin mencoba menariknya tpi.... sakit.

Soobin mulai panik, apalagi saat ada dua orang memasuki ruangan 'kamar' itu.

Soobin menendang-nendangkan kakinya, menarik tangannya. Dia takut bahkan air matanya sudah jatuh

dari tadi. Soobin ingin teriak, tpi Soobin terlalu takut hingga suara tercekat di tenggorokan.

Soobin semakin menangis, dia takut. Dia ingin kakaknya.

Dua orang itu semakin mendekat. Soobin semakin berontak kala dua orang itu menutup matanya dg

kain hitam. Kedua orang itu memeganginya kuat, melepas ikatan tangannya dan membawanya pergi.

"Lepaskan!! Hiks... lepas.!! - Soobin berontak. Dia mau dibawa kemana.

"lepas.. hiks... Sakit.. lepas.." Soobin capek berontak dr tadi. Dia juga belum makan dr pulang sekolah

tadi, Soobin lemas rasanya.

Akhirnya orang yg menyeret Soobin berhenti, otomatis Soobin juga ikut berhenti.

Pegangan di tangannya dilepas. Tpi dia merasakan ada yg berdiri di depannya, dan aroma parfum ini

seperti aroma di kamar tadi. Aroma parfum yg benar-benar familiar di penciuman Soobin.

Aroma ini, Soobin merindukannya.

Penutup matanya dibuka. Pertama kali yg dia lihat. Wajah tampan dg rambut berwarna biru yg sangat

dekat dg wajahnya, wajah itu tersenyum lembut kearahnya.

Ingin rasanya Soobin memeluknya, menumpahkan semua ketakutannya, menumpahkan semua

kekesalannya. Menumpahkan semua kerinduanya. Soobin rindu dekapan itu. Tapiii

"Nggak usah berlebihan"

Kalimat itu seakan memenuhi otaknya saat dia menatap wajah ini.

Mengingat itu membuat air mata Soobin perlahan turun lagi.

Soobin diam begitupun orang di depannya.

Tpi pandangan Soobin tak lepas dari wajah lelaki tampan didepannya.

Perlahan orang itu mendekat. Dan....

GREB!!!

"Maaf" ucap orang itu lirih.

Dia sebenarnya tak tega melihat kondisi Soobinnya saat ini. Mata sembab karena menangis, bibirnya

terluka karena di gigiti, wajahnya terlihat takut dan Yeonjun tak tega melihat itu.

Yaaaa lelalki itu, Choi Yeonjun kekasih seorang Choi Soobin yg sudah 1 Minggu ini menjauhi Soobin, yg

tadi sore bicara dg nada dingin kepada Soobin dan mengatakan bahwa sikap Soobin terlalu berlebihan,

orang yg tadi sore menyuruh orang untuk menculik Soobin dan membawanya kerumah. Dia, dia Choi

younjun yg merencanakan semua ini.

Yeonjun memeluk erat Soobin, menenggelamkan badan mungil Soobin ke dalam pelukan hangatnya.

Yeonjun rindu memeluk kelincinya ini. Kata 'maaf' terus keluar dr bibirnya, yaonjun merasa dia sudah

keterlaluan dg kelincinya ini.

Dan bagaimana Soobin?. Tangisnya pecah saat sang kekasih memeluknya erat. Menumpahkan semua

dan menyembunyikan wajahnya di dada sang kekasih. Soobin sangat merindukan pelukan ini.

" Maaf Bunny maaf.." ucap Yeonjun di telinga kiri Soobin setelah Soobin lebih tenang.

Soobin mendongakkan kepalanya.

"Kenapa Yeonjun minta maaf?" Soobin bertanya. Suaranya serak, mungkin karena teriak-teriak tadi dan

kebanyakan nangis.

"Karena udah buat kamu kaya gini, maaf aku udah keterlaluan" ucap Yeonjun lirih tepat di depan wajah

sobin. Tangan kanannya ngusap lembut pipi Soobin. Tangan kirinya masih setia melingkar di pinggang

Soobin.

"Maaf.." ucap Yeonjun lembut diakhiri kecupan di kedua mata Soobin, hidung, pipi dan terakhir kecupan

di bibir Soobin.

Yeonjun tarik tangan Soobin ke arah taman belakang. Soobin hanya mengikuti Yeonjun yg menarik

tangannya, dia sibuk melihat-lihat rumah Yeonjun, ini kali pertama dia ke rumah Yeonjun biasanya dia

diajak ke apartemennya bukan kerumah.

Sesampainya di taman belakang, Soobin kagum, tempat ini sudah dihias, sangat cantik. Balon warna-

warni berjajar rapi , bahkan juga ada bunga yg menambah kesan cantik di tempat ini. Dan di tengah-

tengah taman, disana ada banyak orang. Disana ada orang tua Yeonjun, ketiga sahabatnya, lalu teman-

teman Yeonjun cewek-cewek yg biasanya sama yeonjun juga disana, bahkan kakaknya juga ada disana,

berdiri di tengah- tengah dg membawa kue ulangtahun dan di sebelahnya ada kak Taehyung.

Tunggu-tunggu kue ulang tahun?

Yeonjun ulang tahun?

Soobin lupa, dia belum beli hadiah.

Yeonjun melepas genggamannya di tangan Soobin. Dia berjalan kearah orang-orang tadi, mengambil alih

kue dari tangan Jungkook kakak Soobin, lalu berbalik menghadap Soobin. Yeonjun tersenyum, senyum

yg seolah mengatakan 'aku sayang kamu, aku cinta kamu, kamu milikku, kamu penyempurnaku'. Semua

orang mulai bernyanyi.

"Happy birthday bunny, tiup lilinnya, dan sebutkan harpanmu"-ucap Yeonjun setelah semua orang

selesai bernyanyi lagu selamat ulang tahun.

"Yeonjun ulang tahun? Tpi Soobin belum siapin apa-apa." Soobin natap wajah tampan kekasihnya dg

tatapan sedih.

Dia nggk tau kalo sekarang yeunjun ulang tahun. Dia belum siapin hadiah apapun, bahkan dia belum

ngucapin selamat. Gimana mau ucapin selamat kan dia lupa.

Soobin nunduk, bibirnya manyun pipinya jadi makin tembem. Buat yg liat auto pingin karungin.

Yeonjun gemes sama kekasih kelincinya ini. Gimana dia bisa lupa ulang tahunnya sendiri.

"Soobin.... Bunny...hey lihat sini." ucap Yeonjun selembut mungkin.

Soobin diongakin wajahnya.

"Sekarang tgl berapa.?" tanya Yeonjun.

"Tgl 5 Desember" ucap Soobin polos.

"Yg lahir 5 Desember siapa?" Yeonjun masih mancing kelincinya ini.

"Soobin"

"Jadi..?"

"Jadi?" Soobin malah balik nanya dg wajah polos campur penasaran. Matanya natap Yeonjun polos,

bibirnya kebuka dikit.

Sungguh pemandangan yg bisa buat orang khilaf :v

"Jadi.. yg ulang tahun siapa" ucap yeonjun masih sabar.

Soobin nggk jawab pertanyaan Yeonjun. Soobin malah menubrukkan kedua badan mereka, Soobin peluk

Yeonjun ngusel ke dada Yeonjun. Soobin malu.

Untung Jungkook dg sigap langsung ambil alih kue dr tangan Yeonjun.

"Bunny... Tiup lilinnya dulu, nanti boleh peluk-peluk lagi" ucap Yeonjun sambil tangannya elusin rambut

Soobin.

Soobin lepas pelukannya. Natap kakaknya yg sekarang pegang kue. Soobin tiup lilinnya dan senyum ke

semua orang.

Jungkook langsung peluk adik tersayangnya ini.

Kue udah aman sama Taehyung.

"Selamat ulang tahun adik kecil kakak, semoga jadi pribadi yg lebih baik lagi, belajar yg rajin jangan

pacaran terus sama Yeonjun, jangan pernah kecewain kakak, tetap jadi kebanggaan kakak, tetap jadi

adik kecil kakak yg manis, kakak sayang Soobin." ucap Jungkook dg masih memeluk Soobin, air matanya

menetes tpi langsung dihapus, dia tak mau terlihat rapuh di depan adiknya.

-------

Semua orang sudah berpencar. Mencicipi makanan atau cemilan disana.

Yeonjun memang menyiapkan pesta kecil-kecilan untuk sang kekasih.

Yeonjun dan Soobin sekarang duduk di bangku taman. Tangan kanan Yeonjun memeluk pinggang Soobin

posesif. Sedangkan Soobin menyandarkan dirinya dg nyaman di dada sang kekasih.

Yeonjun mengambil tangan Soobin mengecup pergelangan tangan yg masih sedikit memerah itu.

"Apa masih sakit?" ucap Yeonjun lembut.

Dibalas gelengan oleh Soobin.

"Bunny maaf.." -ucap yeonjun, menjatuhkan kepalanya di atas kepala Soobin.

"Kenapa Yeonjun minta maaf terus?"

"Karena udah ngilang 1 Minggu ini, udah nggk kabarin kamu, udah deket-deket sama cewek-cewek,

udah cuekin kamu, pokoknya untuk semuanya aku minta maaf" ucap Yeonjun lembut.

"Soobin udah maafin Yeonjun kok" ucap Soobin dg senyum khasnya. Memeperlihatkan lesung pipi dan

gigi kelincinya.

Soobin peluk Yeonjun lagi, ngalungin tangannya di leher sang kekasih dan nguselin wajahnya di dada

kekasihnya.

"Soobin sayang Yeonjun, jangan pergi-pergi. Soobin takut Yeonjun diambil cewek-cewek itu"

"Yeonjun juga sayang Soobin"

"Aaaaagghh mereka gemesin!!!!!"

"guee nggk kuat, gue mimisan aduuuh"

"soobin imut banget, pengen gue bawa pulang"

Aku hanya ingin bersamanya tuhan, untuk saat ini, besok, dan selamanya-soobin.

Kamu kelinciku, cintaku, pemilik setengah jiwaku, kamu milikku-yeonjun.

You are reading the story above: TeenFic.Net