𝟢𝟾

Background color
Font
Font size
Line height

Tatapan kesal dan bosan antara dua gadis itu saling bertembung. Tapi Neo sudah tahu siapa yang akan menang, tentu saja (name)

"Ada apa ribut-ribut ini?" sebuah suara memecahkan keheningan itu

"Halo bro, kemana pacar kau?" tanya Neo

"Neo sialan, aku sudah tahu kalau kau suka sama Chaeyoung!!"

"Bahaha, ayo dong Siwoo~ pacar mu itu cantik, siapa aja ngga demen" ucap Neo

"Ini benβ€” lho (name)?" beo Siwoo

"Huft, aku ke toilet dulu. Anw, Siwoo tadi aku liat Neo jalan bareng pacar mu" bohong, (name) bohong

Dia sengaja bilang biar Neo dipukulin sama Siwoo

"Woi fitnah sialan!!"

"Wleee"

"Anak itu.."

·····

(Name) duduk di toilet, membaca grup chatΒ  itu.

"Ulang tahun, Jay esok?" gumam (name)

Mengetik sesuatu, tidak lama itu Leo mengetuk pintu toilet itu

"Nee-san, ngapain di toilet lama-lama? kakek sudah datang lho~" ucap Leo

"Ah iya Leo, sebentar" (name) pun membuka pintu toilet itu

"Ayo" keduanya itu pun meja makan keluarga

Terlihat ramai yang sudah datang dan duduk bersama di meja makan

"Maaf lambat" ucap (name)

"Kemana kau?" tanya Neo

"Kepo" jawab (name)

Dengan begitu, makan malam keluarga pun dimulai dengan lancar. Tiada selisih paham antara keluarga

"Omong-omong (name), kenapa pulang tidak bagi tahu?" tanya Kakek

"Kejutan" jawab (name)

"Tadi ayah lihat kamu di wawancarai, kamu ikut balapan League Of Street?" ucap Hanwool

"Iya, aku ingat balapan di Korea ini buruk tapi ternyata tidak ya. Mereka menarik sekali" balas (name)

"Kenapa nak (name) tidak ikut balapan International?" tanya paman nem

"Kalau aku ikut, mana mungkin aku akan kembali ke sini" jawab (name)

Tiba-tiba bunyi senduk dan garpu terdengar dan pelaku nya itu adalah Wonyoung

"Kenapa Papa tanya hal sepele itu pada dia? padahal dia bukan siapa-siapa" ucap Wonyoung

Mendengar itu, langsung membuat keluarga besar itu terkejut mendengar ucapan Wonyoung

Mereka tidak tahu kalau Wonyoung masih saja simpan dendam pada (name). Padahal kejadian 4 tahun sudah berlalu

"Wony, jaga bicara kau. Kakek bisa saja marah" bisik Wooyoung kembarnya lelaki

(Name) mendiamkan diri nya, sorot mata gadis itu menjadi tatapan dingin dan kesal

"Kakek, seperti nya sudah lewat aku pulang dulu ya. Selamat malam" ucap (name) pergi dari meja makan itu

·····

(Name) merebahkan diri nya di katil. Setelah sampai rumahnya, dia langsung mandi dan baring

"Apaan dah itu perempuan...siapa nama dia tadi..woni? wonu? ah biarin dah, esok sekolah"

Esoknya, (name) sudah duluan sampe di kelas. Mia dan Yuna yang melihat (name) lesu itu jadi heran

"(Name) kenapa?" tanya Mia khawatir

"Hm? tidak kok, cuma kurang tidur" jawab (name)

Tiba-tiba pintu kelas terbuka menampilkan sosok Dom dan Jay itu

"Oh itu mereka" ujar (name)

"Whoo~ entah mengapa sulit untuk datang ke sekolah" ucap Dom

"Hei plaster!!" Dom langsung melirik ke arah suara itu

"Sudah kubilang untuk hati-hati di balapan" ucap Yuna

"Kerja bagus teman-teman~" kata Mia

"Selamat pagi kalian berdua" sapa (name)

"Tunggu di mana Shelly?" tanya Yuna

"Ah..Shelly bilang dia sibuk hari ini, jadi dia mungkin tidak bisa datang ke sekolah" jawab Dom

Dom langsung menghampiri Jay yang baru saja mai duduk di kerusi nya itu

"H-hei... Jay" panggil Dom

"Ha-hari ini sepulang sekolah...kami berencana melakukan latihan untuk seluruh kru" ucap Dom kikuk

"Apa? latihan macam apa?" tanya Jay

"Be-begini...kepala sekolah bilang...tidak perlu belajar malam ini...dan langsung latihan...d-dia bilang kita butuh lebih banyak latihan untuk pertandingan selanjutnya.." jawab Dom canggung

·····

Tepat pulang sekolah, Yuna dan Mia pamit duluan. (Name) barengan dengan Jay. Ah sekalian mereka juga mengambil Vinny itu

"WD CLUB...?"

"Bukankah ini sebuah club? kita latihan disini?" ucap Jay

"Haruskah aku disini juga?" ketus Vinny

"Tentu saja! kita kan satu tim~" sahut Minu

"Hahaha ayo dong, sekali sekala menikmati kan Minu" ucap (name)

"Benar benar!!" setuju Minu

Setelah ucapan Dom tadi, itu justru membuat Jay ingin pulang ke rumah. Jay sudah siap-siap mau naik sepeda nya

Tapi Dom sudah menahan Jay untuk tidak pergi, sementara (Name) dan Vinny cuma bisa melihat saja

"Kau tidak akan lari kan?" ucap (name)

"Ada niat tapi gabisa" balas Vinny

Dom lalu menarik kerah baju Jay untuk masuk ke dalam, yang lain juga ikut masuk ke dalam

"Kau akan paham kalau kalau kau ikut dengan kami!"

"Apanya serius?!"

"Kita sudah sampai~!"

"Untuk apa tempat ini?"

"Gelap sekali, aku tidak bisa melihat apa-apa.."

POP POP

"Jay, selamat ulang tahun!!"

·····

Setelah kejutan tadi, mereka langsung berkumpul dan mengucapkan selamat ulang tahun pada Jay

"Selamat ulang tahun ya~!"

"Selamat ulang tahun!"

"Happy birthday~!"

"Jay~! selamat ulang tahun!"

"Kenapa kau tidak memberitahu siapa pun kalau hari ini ulang tahun mu?"

"Benarkan?~ kami pasti melewatkannya kalau Minu tidak memberitahu kami"

"Minu...?"

"Bagaimana kau tahu ulang tahun ku?" Jay melirik ke arah Minu

"Ibu mu membuat tanda di kalender, jadi aku menanyakan tentang itu pada adikmu" jelas Minu

"Tapi, ibu ku tidak pernah menandai sesuatu seperti itu di kalender"

"Ha?! benarkah?! jadi apakah ayah mu yang melakukannya"Β 

"Bukankah itu tidak penting~?! yang penting sekarang, kita tau hari ini adalah ulang tahun nya Jay!" kata Shelly

"Ini! hadiah ulang tahun mu. Kami semua yang membeli ini untukmu! ambillah dan jangan merasa terbebani~"

"Minu bilang itu sesuatu yang sangat kau butuhkan, jadi kami semua pergi membeli nya bersama-sama" ujar Mia

"Ini! ini! bukalah~"

Dengan ragu-ragu, Jay membuka hadiah tersebut dan saat sudah terbuka ia langsung melihat sebuah Helm

"Ba-bagaimana menurut mu? apa kau menyukainya?"

"Shelly bahkan membolos sekolah untuk menyiapkan hadiah dan pesta mu. Kau harus berterima kasih padanya, bro~"

"Lihat aku, aku memakai helm, tapi tetap pula berakhir dengan dahi ku retak. Pertandingan akan bertambah berat mulai sekarang."

"Jadi berkendaralah dengan helm itu dan jangan sampai kau terluka"

"Ya, ku harap semuanya mendapat kenangan yang indah dari kompetisi ini"

"Kak June benar"

Tiba-tiba HP (name) berbunyi menandakan sebuah panggilan masuk, ternyata panggilan dari nomor tidak di kenali

"Guys, aku keluar sebentar" izin (name) dan yang lain angguk

Berjalan keluar dari club itu, gadis itu mengangkat panggilan tersebut

"Hello?"


You are reading the story above: TeenFic.Net