⠀⠀⠀⩇1.15 π“ˆƒ π€π‹ππ˜ 𝐀𝐍𝐃 πƒπ€πƒπƒπ˜

Background color
Font
Font size
Line height

β €β €
β €
β €
β €
β €

βα§βΏ΄βƒŸαŽ’βƒŸΦΫͺΫͺΜ£Μ£ΫͺΫͺΫͺ⏜፞⏜❟βͺΫͺΫͺβƒ“βƒ–βƒ˜β«βŸβœαžβœΦΫͺΫͺΜ£Μ£ΫͺΫͺΫͺβƒŸαŽ’βƒŸβΏ΄α§β
β•Ύβ•Œβ•Œβ•Œβ•Œβ•Œβ•Όβƒ˜ΫͺΫͺββƒ—βƒ˜ΫͺΫͺΜΈβ•Ύβ•Œβ•Œβ•Œβ•Œβ•Œβ•Έ

β–­βŽΌβ–­βŽΌβ–­β¬šΫͺΫͺ❁۫۫᭒₍⏱⁾ΫͺΫͺβΫ«Ϋ«α­’β¬šβ–­βŽΌβ–­βŽΌβ–­
κ’° act one :: chapter fifteen -
alby and daddy κ’±
β–€β–€β–€β–€β—€β——β¬šΜ·βƒ•ΝœβΈ™ΰΌ˜Ϋ«Ϋ«Ϋ«ΫͺΫͺΫͺ❀۫۫۫ΫͺΫͺΫͺΰΌ˜βΈ™βƒ”Νœβ¬šΜ·β—–β—₯β–€β–€β–€β–€

platform ❾¾

waktu rasanya berlalu begitu cepat dan saat ini keluarga potter kembali ke kingcross's untuk mengantar ketiga anak mereka untuk melanjutkan sekolah mereka, james di tahun kelima dan si kembar albus dan riry di tahun ketiga mereka

bahkan riry mengaku saat ini albus severus potter, kakak kembarnya itu sudah jauh kelihatan lebih dewasa. mata hijaunya menjadi gelap, wajahnya kini sedikit lebih pucat

begitu juga dengan james, kakak sulungnya. anak tertua keluarga potter itu terlihat sangat dewasa, ya walaupun masih sangat menjengkelkan. mata coklatnya jauh lebih gelap dari sebelumnya

mungkin jika aku bukan saudara dari albus dan juga james aku mungkin akan mendekati salah satu dari mereka dan menjadikan nya pacarku

'ya tuhan kenapa lelaki tampan didunia ini harus menjadi kakakku sih'  ucap gadis itu di hati sembari bibirnya mengerucut sangking kesalnya dirinya

"riry, kau kenapa?" suara aglaia potter nèe weasley, ibu dari keempat potter membuat putri ketiganya itu kembali dari hayalannya, riry langsung menatap kearah sang ibu dan memberikan ibunya itu senyum canggung

"t-tidak ada" alibi gadis itu sembari tertawa canggung, aglaia m hanya menggelengkan kepalanya untuk sang putri lalu berjalan kearah putri bungsunya, lily luna potter the second

omong-omong, lily juga akhirnya akan pergi ke hogwarts untuk tahun pertamanya. riry kemudian berjalan mengikuti sang ibu menuju kearah adik bungsunya itu, sembari menceritakan semua hal tentang hogwarts lagi kepada gadis 11 tahun itu yang membuat lily sangat senang dan tidak sabar untuk sampai ke hogwarts

sang ibu yang memperhatikan interaksi kedua putrinya itu memberikan senyum dan elusan di pucuk kepala kedua putrinya, selanjutnya ketiganya mulai pergi menuju ke peron 9ΒΎ, diikuti oleh harry potter, sang ayah dan albus kakak kembarnya dibelakang mereka

harry sedari tadi terus berbicara dengan albus, berusaha untuk meyakinkan putra keduanya itu bahwa semuanya akan baik-baik saja

"tahun ketiga, tahun yang besar. ini formulir izin kalian untuk ke hogsmeade" suara harry menyerahkan formulir kepada riry dan juga albus

riry meraih formulir hogsmeade dengan senyum mekar di wajahnya, sementara sang kembaran menatap malas kearah formulir. sekarang gadis itu tau, ternyata sedari tadi sang ayah mencoba membujuk kembarannya untuk pergi ke hogsmeade

"aku benci hogmeade!" suara albus menatap kesal kearah sanf ayah "bagaimana bisa kau membenci tempat yang belum pernah kau kunjungi?" suara harry, sedikit menghela nafas tapi masih berusaha untuk meyakinkan putranya itu

sedangkan riry memilih untuk menyimak ayah dan kakaknya itu sambil mendudukkan dirinya dikoper miliknya

"karena aku tahu itu akan penuh dengan siswa hogwarts" albus mulai meremas kertas itu

ya, berbeda dengan glairy ginevra potter yang mudah di terima oleh slytherin maupun murid hogwarts lainnya. albus potter, benar-benar susah mencari teman karena dia lebih suka menyendiri -jika riry dan sang sahabat scorpius hyperion malfoy tidak bersama dengannya

slytherin sering membully albus bahkan gryffindor dan asrama lainnya juga sering membully albus dan begitu juga dengan scorpius, well. untuk scorpius kita semua tau apa alasannya

"coba saja, ayolah ini adalah kesempatanmu untuk menjadi gila di honeydukes tanpa ibumu tahu. benarkan cantik" suara harry kepada sang putri ketiganya yang membuat putrinya mengangguk setuju dengan seringaian nakal

"aku akan membeli banyak permen coklat nanti!" pekik riry senang yang membuat sang ayah meletakkan jarinya di mulutnya bermaksud menyuruh gadis itu memelankan suara, takut-takut aglaia mendengar percakapan 'rahasia' mereka yang membuat riry memberikan cengiran

harry dan riry lalu melihat kembali kearah albus dan mereka saling melemparkan tatapan kaget kepada albus, saat lelaki itu mengarahkan tongkatnya kearah formulir hogsmeade miliknya

"tidak, albus, jangan berani-berani -" harry bahkan belum menyelesaikan kata-katanya dan albus malah menunjukkan tongkatnya kearah formulir itu

"incendio!" suara albus, formulir yang sudah berbentuk bola itu meledak menjadi api dan naik ke atas langit-langir paron

"dumb-ass !" "riry bahasamu"

suara riry untuk albus yang kemudian di tegur oleh sang ayah kepadanya, sementara riry yang mendapatkan teguran hanya mengerutkan hidungnya kesal dan kembali menatap albus yang juga menatap kearah kembarannya itu, karena kata-katanya

"ironisnya, aku tidak mengharapkannya berhasil. aku sangat buruk dalam mantra itu. kau tau itu" ucapnya untuk riry yang membuat riry semakin menatapnya tajam

dipikiran riry saat ini hanya berbunyi 'jika albus tidak pergi ke hogsmeade siapa yang akan menemaniku nanti disana, aku membenci albus!' ya, tak bisa pergi ke hogsmeade adalah satu-satunya hal yang paling di takuti gadis itu

"al -" suara harry terhenti saat albus menatapnya tajam bermaksud melarangnya memanggil dengan nama itu "albus, aku telah bertukar burung hantu dengan profesor mcgonagall -dia bilang kau menyendiri, kau tidak kooperatif dalam pelajaran, kau sering membuat muka masam, kau-" suara harry terhenti oleh suara albus

"jadi apa yang kau ingin aku lakukan? menjadi penyihir populer? ..."

oh ok, ini akan menjadi perdebatan terpanjang mereka. riry kemudian mengabaikan suara albus dan melihat sekeliling dan menemukan seseorang yang sudah beberapa bulan ini tidak aku temui

"scorpius!" teriakkan gadis itu semangat

riry lalu bangkit dari kopernya dan memegang koper miliknya, memeluk sang ayah yang masih fokus dengan ceramah kepada sang kembaran dan kemudian memberikan ciuman singkat di pipinya yang membuat atensi harry beralih kepada sang putri

"hati-hati, darl" ucap harry, lalu kembali fokus dengan albus sementara riry berlari kearah lelaki dengan rambut pirang platina yang memakai seragam slytherin seperti miliknya

menurut riry, demi apapun scorpius juga sama tampannya dengan kedua kakak lelakinya dengan rambut pirang platinanya yang mulai sedikit memudar

scorpius menampilkan senyum, tapi.. bukan senyum bahagia melainkan senyum sedih. atau ntah hanya mata riry saja yang salah lihat

albus berjalan menyusul riry setelah selesai mendengar ceramah dari sang ayah, mengikuti adiknya itu berlari kearah scorpius malfoy

ketiganya kemudian saling memberi pelukan dan mulai berjalan memasuki hogwarts express dan memilih kompartemen lalu untuk mereka

α€· ២ αŸΈβ €β €β €β €β €β €β €β €β €β € β €β €β €β €β €β €β €β €β €β €
ΰΌ― βͺ thᧉ cΞ±mΞ±rΞ±dᧉrκͺ±α§‰ Ξ±nd thᧉ cursᧉd chκͺ±ld ❫ β¨ΎοΉ†
tα¦… bᧉ cα¦…ntκͺ±nuᧉ
───────────── Β· Β· Β· ✦

You are reading the story above: TeenFic.Net