As time goes by, as i was busy doing my teaching activities. Saya lupa, kalau saya nyaris tidak pernah lagi menyapa dia di sosmed. Dia pun seperti nyaman dengan kebisuannya, membuat ku bingung seribu bahasa. Berpikir apa aku yang salah, karna jarang menyapa ia? Ataukah mungkin ia memang tak pernah menaruh perhatian lebih padaku?? Tanyaku lirih dalam hati. Atau aku bodoh? Terlalu mengharap sesuatu yang lebih dari sekedar pertemanan? Ia seolah berlalu tanpa pesan sama sekali. Waktu aku mencoba untuk menyapa ia di what's app, chatnya hanya di Read, sama sekali gak pernah dibalas. Dan kalaupun di reply jawabannya hanya "yup" atau dengan Emoticon smiley. 🙂😊. Waktu berlalu dan akupun hampir lupa dengan apa yang telah terjadi. Kupikir doi memang mungkin tidak pernah cinta. Meski harapku dia cinta pada diriku. Banyak cinta yang datang dan pergi. Aku berusaha melupakan dia, saat itu ada seorang lain yang jujur sampai sekarang sering membayangi pikiran ku. Namanya saeed, dia seorang berkebangsaan Iran dan akhirnya pindah ke Amrik. Dia seolah sedikit mampu mengalihkan perhatian ku dari Nathan yang sudah aku ceritakan diawal. Hingga kini saeed masih sering ngobrol dengan ku. Aku tau, bahwa aku gak mungkin bisa bersama saeed. Dia sempat memintaku untuk menjadi his girlfriend, tapi aku tolak krn aku merasa aku tak akan mungkin bisa menjalani hubungan jarak jauh. Tapi itu semua sudah aku lupakan. Aku hanya ingin berteman dengan saeed. Lalu, gimana perasaan aku pada Nathan? Apa aku bisa melupakan dia? Apa aku terlalu bodoh, mengharap pada dirinya? Yang selalu saja diam dalam kebisuan?
You are reading the story above: TeenFic.Net