Hard Pregnancy

Background color
Font
Font size
Line height

Justin with baby is the cutest thing ever

*Rosella Douglas*

Aku berdiri didepan cermin, menatapi diriku yang mulai menggemuk. Bukan hanya perutku yang membesar, tetapi juga pipi dan tubuhku.

"Rghhah" erangku, di bulan yang ke-7 aku semakin sering merasakan sakit ditubuhku. Terutama di bagian pinggang dan kepalaku.

Segera aku duduk diatas sofa dan mengistirahatkan tubuhku sebentar. Setelah beberapa menit rasa sakit itu pun menghilang, langsung saja kuputuskan untuk naik keatas kamar dan pergi tidur dulu tanpa Justin.

***

Perlahan kudengar deruman mesin mobil diluar, lalu kulihat Justin masuk kedalam kamar sambil melepas jaket merahnya. Dia baru pulang dari transaksi barang gelapnya itu rupanya.

Kurasakan Justin mencium kening dan pipiku secara bergantian.

"Kau belum tidur, Rose?" Tanyanya lembut.

"Aku baru saja terbangun" jawabku.

"Oh aku membangunkanmu ya? Maaf" ujarnya sembari bersiap-siap tidur disampingku, dia memelukku dari belakang dan mengelus perutku perlahan.

"I miss you, babe"

"Miss you too" balasku memegang tangannya yang berada diperutku. Bau alkohol sedikit tercium dari tubuhnya.

Meskipun begitu, rasanya sangat lega mengetahui Justin telah berada disampingku dan memelukku. Tapi tiba-tiba saja kurasakan rasa sakit dipinggangku kembali menyerang.

"Arggghh" erangku.

Spontan aku langsung bangun dari tidur dan memegangi pinggangku yang sakit, Justin yang terkejut segera mengambil obat dan air minum untukku.

"Here"

Aku ambil 3 macam obat dari tangan Justin dan meminumnya, rasanya begitu pahit dan aku sangat tersiksa dengan ini.

"Rghh" erangku kesakitan lagi.

"Rose..."

Justin terlihat begitu khawatir padaku dan kini dapat kurasakan dia mulai menetaskan air mata di sana.

"Just?" Tanyaku meraba pahanya perlahan. Apa ada suatu yang salah?

"Are you okay?" Tanyaku lagi.

"What? Kenapa kau harus bertanya padaku, lihat lah dirimu, Rose. Seharusnya aku yang bertanya, are you okay?"

"I'm fine" balasku meyakinkan, meskipun sejujurnya aku begitu kesakitan.

"Tapi aku tidak bisa terus melihatmu seperti ini Rose, kau kesakitan dan harus meminum obat setiap hari"

Aku mendekat kearahnya dan memeluk tubuh Justin didepan.

"Seandainya mom Pattie disini pasti dia dapat menemanimu selama aku pergi, tapi sayangnya dia tak pernah mengangkat telefonku" ujarnya merasa bersalah.

"Sudahlah, Just"

"Dari awal saat kau bilang ingin making love malam itu, aku tak sepenuhnya yakin dengan tindakanku, karena aku tahu dimana semua ini akan berakhir"

Justin mengambil nafasnya sekali lagi dengan berat.

"Melihatmu kesakitan seperti ini membuatku sangat takut kehilangan dirimu"

"Just, sudahlah aku tidak apa-apa kan?"

"Aku seharusnya tak melakukannya malam itu" sesalnya menarik rambut panjangnya kasar.

"Just, aku menginginkan hal ini. Aku menginginkan little Bieber dan akulah yang akan menanggung semua ini" jelasku.

Beberapa minggu terkahir semenjak tubuhku mulai kesakitan Justin berubah menjadi seperti ini. Dia terus memarahi dirinya sendiri dan bilang jika aku tak seharusnya hamil karena dia takut kehilanganku.

Tapi aku tahu jika dia begitu menginginkan seorang anak dariku, lagi pula dia sangat menyukai anak-anak.

"Jika 9 bulan ini akan berakhir hanya untuk melihatmu dalam kesakitan, aku akan sangat menyesal karena aku membiarkan malam itu terjadi, Rose"

yuk sapa aja yg udah bikin reading list GANGSTA TRILOGY??

Gue absen trus nanti gw dedikasi-in buat kalian 💚💚

You are reading the story above: TeenFic.Net