Pena dengan tinta putih, tergeletak dari jemari lentik dengan kuku yang dipoles dengan warna merah darah. Madhawa Ayu Mas Yris Mahila, nama indah itu membuatnya mengangkat dagu ketika seseorang menanggil namanya. Namun, hatinya terpenjara oleh pesona seorang laki-laki yang setara dengannya, seorang Madhawa Rajendra Dalem Dramesta. Ia tak sempurna, namun menetap tak pernah sirna.