Unnoticed (?)

Background color
Font
Font size
Line height


Aku...... mengantuk.

Tapi tidak bisa tidur.

Insomnia? Entahlah.. Meskipun aku sering tidur dini hari, aku tetap bisa memaksakan mataku untuk terlelap jika ingin tidur lebih awal.

Anehnya, tidak untuk malam ini.

"Sial." Aku mengumpat pelan. Saat mencoba mencari alasannya, otakku justru mengingat sebuah nama milik member team ku.

Aku menggeleng tanpa sadar. Tidak, ini bukan karena dia.

"Son Ssaem. Ini pasti gara-gara dia." Kupastikan gumamanku ini tak ada yang mendengar. Tentu saja, ruangan ini seolah tidak ada kehidupan sekarang. Semua orang sudah bergumul dengan selimut masing-masing.

Son-ssaem. Pikiranku mulai memprovokasi diriku untuk menyalahkannya. Ya, ini pasti karena dia. Tepatnya karena pengumumannya mengenai Pekan sialan Bighit itu!

Mengingatnya membuat kepalaku sakit lagi. Persetan dengan tantangan ini. Aku tidak peduli! Nanti kalau para fans tidak menyukainya, bisa-bisa teamku tengelam seolah sorotnya sudah hilang karena penampilanku yang memalukan.

 ....Suga, Solo Singing and Dance.  

"Hah...." Aku menghela nafasku kasar. Sejujurnya aku sangat gusar, aku tidak bisa menyanyi meskipun tittle ku seorang penyanyi di mata masyarakat. Aku adalah Rapper.

Aku memang biasa berkaraoke, terutama bersama Hosiki. Tapi kali ini tidak mungkin aku bernyanyi asal-asalan seperti biasanya. Ini project pekan bighit! Akan ada banyak tamu undangan yang menyaksikan, bukan hanya para fans kami.

Aku termenung.

 Kuputuskan untuk kembali ke kamarku dan mencoba menghilangkan penatku dengan hal yang biasa kulakukan, membuat lagu.


"Yoongi?"

Aku menoleh, seseorang memanggil namaku saat aku baru saja membuka pintu kamar. "Ada apa, hyung?"

"Darimana?" Tanyanya lagi, matanya masih setengah terpejam. Suaranya serak, baru bangun tidur. Ah, lebih tepatnya terbangun..

"Hanya dari ruang tamu."

Kututup pintu kamar, dan berjalan ke sebuah kursi di dalam kamarku. Jin-hyung, orang yang bertanya tadi, adalah teman sekamarku. 

"Yoong?"

Aku menoleh lagi. Jin-hyung masih dalam kondisi yang sama, hanya sekarang posisinya sudah duduk, memeluk bantal figur mario bross dengan piyama pink-yang-mengganggu-pemandanganku. Kenapa juga si mario pakai piyama pink? Apakah ada ceritanya? Aku tidak pernah tahu ada kisah mario bross yang mengenakan piyama pink. 

Atau aku yang kurang gaul?

Wait, gaul karena mario bross? Not swag~

Jika memang tidak ada, paling ini ulah fans yang inisiatif buatkan untuk si Princess. Berhubung dia'menggilai' karakter Mario dan warna Pink. Jadilah Mario sekarang berpiyama pink.

"Jimin dan Jungkook sudah pulang?"

Dia menguap, kemudian berbaring lagi. "Ini hampir jam 1."

Kemudian dia membuka matanya, menatapku. Aku menggeleng pelan.

"Hm... Ya sudah. Besok kita sarapan agak siangan ya. Biar sekalian sarapan bareng mereka." Kemudian dia kembali tertidur.

Jin-hyung benar-benar mendalami perannya sebagai sosok Ibu bagi tim kami. Dia bahkan mengkhawatirkan sarapan mereka. Padahal kami tidak selalu membayar saat dia berbelanja. 

Dia pantas disebut seorang Putri Raja ternyata.

Kutatap layar laptopku yang sekarang sudah terbuka aplikasi untukku membuat lagu seperti biasanya. Alisku kemudian bertaut saat mencoba mendengarkan lagu yang terakhir kubuat.

Ada sesuatu yang aneh saat aku membuka nada yang sedang ku kerjakan akhir-akhir ini. Nada ini seperti... gagal mengungkapkan konsep awalku.

 Nada ini seharusnya menciptakan kebahagiaan. Namun yang kudengar sekarang, nada ini justru 'gusar'. Aku mengecek setiap part dan setiap instrumentnya. Dari part awal hingga part tengah tidak ada masalah.

Tapi di part setelah itu, ada nada yang gusar. 

Aku mengusap wajahku kasar. Astagaaaa..... Ini part yang kubuat di hari itu.

Hari dimana aku sedang tidak dalam kondisi normalku. Hari dimana aku juga gusar. Hari dimana aku berbohong pada Tae dan Jungkook. Hari dimana selimut kumamonku tidur sendiri malam itu.


Cklek...

Suara pintu depan terbuka. Telingaku otomatis menajam.

"Aku mau mandi dulu."

"Malam-malam begini? Besok pagi saja."

"Tapi ini lengket, hyung."

"Kalau begitu, gunakan air hangat."

"Hm... baiklah. Kau tidak mandi hyung?"

"Mandi, dengan air hangat."

"YAELAH!"

"Ssst... jangan berteriak bodoh."

"Ah.. hehe kelepasan."


Mereka sudah pulang. Aku melirik kearah jam digital di sudut layar laptopku. 

01.30 a.m

Mereka sudah menghabiskan waktu lebih dari 6 jam. Seingatku mereka berdua langsung meninggalkan dorm setelah makan malam. Aku jadi ragu, apa mereka benar-benar hanya berlatih? Jika tidak.. apa yang sebenarnya mereka lakukan..

 Nafasku tiba-tiba terasa sedikit mencekik. Kemudian pikiranku kembali menuju ke nada gusar yang mengacaukan konsep laguku. Ada yang tidak beres.

"Ayo mandi bersama saja, aku menyiapkannya terlalu banyak."

"Dasar hyung bodoh. Sudah tahu setengahnya milikku."

"Kan tidak sengaja, dongsaeng kurang ajar."

"Malas ah, kau mandi saja duluan. Aku mau luluran dulu."

"Kampret."


TAK

Kututup laptopku dengan sedikit kasar. Kemudian kutarik selimut kumamonku hingga ujung leherku. Kepalaku pusing, nafasku sesak, fokusku teralihkan.

Ini aneh, ini tidak boleh terjadi. Aku, JeniuSuga tidak boleh seperti ini.

Ini talentku, dan aku tidak boleh mengacaukannya. Atau lagu-laguku untuk album selanjutnya akan gagal.

Ini salah mereka.....ah..tidak. Aku tidak boleh menyalahkan. Ini hanya karena aku cemas dengan keadaan mereka. Ya pasti karena itu.


"Hyung, kubuatkan coklat panas. Jadi cepatlah mandinya! Nanti coklatnya disemutin!"

"THANKS, KUKIKU!"

Bangsat! Berisik sekali!

"Mereka sudah pulang?" Jin-hyung sepertinya terbangun lagi.

Aku tidak menjawabnya. Aku memilih untuk mengubur diri dibalik dunia kumamonku. Kumamon itu lebih swag dari pada mariobross, kalian harus percaya itu!

Ah, kenapa jadi sebal sama mario bross sih!? Kenapa juga denganku ini?!

Gila

"Huuum~ Baik sekali dongsaengku ini~"

"Jangan berisik, hyung. Minggir, ini giliranku."

"Mau kumandikan?"

Bangst!

Aku mulai sedikit emosi, untungnya tidak sampai mendobrak pintu kamar. Ya. Mungkin akan terjadi kalau saja Jin-hyung tidak bangun dan membuka pintu kamar terlebih dahulu.

"Bisakah kalian berdua tidak berteriak? Para tetua sedang beristirahat."

Dunia pasti mulai kiamat. Pertama kalinya aku tidak menolak dengan ucapan Jin-hyung. Pertama kali juga aku sangat berterima kasih dengan ucapan konyolnya. 

Mereka tidak berisik lagi.

Mataku sudah kalah dan mulai tertidur.

Satu hal yang terbesit dalam benakku sebelum kesadaranku hilang sepenuhnya.

Besok malam aku juga mau buat coklat hangat.

Kuijinkan kalian parno akan kiamat karena keanehanku. Aku sendiri penasaran kenapa aku segila ini..









tbc

Aku lagi nyoba buat Suga's POV gaes. Susah ye ternyata TT

Orang swag itu gimana si pola pikirnya. Tapi lg kucoba lanjutin.

Ngga bisa cepet2 ye. Lagi penelitian, ingat, heheh. Yg lg ujian, ganbatte yee :* 


*Jimin mode* Author menghianatiku TT~

*Suga mode* *Umpatan di sensor* KALIAN APA APAAAN!


author kabur.. See you next time

You are reading the story above: TeenFic.Net