Kontol Aldi sepertinya lebih panjang dan lebih tebal daripada kontol Aldo, setiap gerakan santainya langsung menyentuk prostatku dan urat-urat disepanjang kontol Aldi terasa menggesek dinding-dinding anusku yang sensitif.

Selain itu, besarnya kontol Aldi juga membuat semua pejuh yang Aldo keluarkan di dalamku semakin meleber keluar. Setiap tarikan dan dorongan pinggul Aldi membuat suara becek yang sangat jorok tapi membuatku semakin bernafsu.

"Mnhh legit banget bool, ngejepit banget ohhh harusnya gue entotin lo dari jaman dulu! Aaahhh fakkk gue entotin lo sampe dower bangsattt!!"

PLOK... PLOK... PLOK...

PLOK... PLOK... PLOK...

Aldi menarik tanganku sehingga badanku tertarik ke belakang, gerakan Aldi semakin cepat dan kasar ketika dia menarik tanganku. Aku sudah tidak karuan dan hanya tau mendesah saja karena kontol Aldi yang tidak berbelas kasihan menggempur dan menghajar lubang anusku.

Saat aku sedang keenakan sampai mataku memutih, tiba-tiba saja Aldo merangkak di depanku sambil mengocok kontolnya yang sudah ngaceng lagi. Aku tidak perlu disuruh dan segera menyambar kontol itu dengan mulutku, menghisapnya dengan nikmat dan menjilatinya seperti aku sedang menjilat es krim kesukaanku.

"Aaahh mulutnya ga kalah sama boolnya anjiing kenyot terus kontol gue mnhhh lidah lo aahhh fuck!"

Kini posisiku berubah, tubuhku sepenuhnya tengkurap dengan wajahku yang menempel di selangkangan Aldo dan sibuk menyepong kontolnya sedangkan Aldi masih dengan ganasnya menggenjot lubang anusku.

"Boolnya makin sempit gara-gara nyepongin kontol lo, gilak ya lacur banget sepupu kita. Mnhh empotannya legit banget aahhh enak banget om sama yang lainnya bisa ngentotin dia tiap hari."

.

.

.

Untuk cerita selengkapnya melalui:

https://trakteer.id/tuesbeau/showcase/buku-3-PSjIu

Bundling PEMUAS KELUARGA PART 1&2 lebih murah dibanding cek satu satu:

https://trakteer.id/tuesbeau/showcase/bundling-80WI5