(Bukan) Kencan

Background color
Font
Font size
Line height

Based on manga : Toshishita no Otokonoko




"EEEH ?!"

Sowon meringis sampai menyipitkan matanya mendengar teriakan ketiga temannya yg menggelegar ke penjuru kelas. Baru saja Sowon menceritakan apa yg terjadi di atap sekolah saat istirahat tadi, tentu saja karna paksaan mereka.

"Kau serius menyukainya ? Apa kau sudah mempertimbangkan itu, Sowon-ah ?!" Eunbi mengguncang-guncangkan bahu Sowon. "Chukaee Sowon-ah, kalian berdua memang pasangan yg serasi" ucap Yerin menyeringai lebar sambil mengacungkan jempolnya. "Yak Sowon, kau ini harusnya jangan mudah ter-emph.." Yuju membungkam mulut Eunbi dengan tangannya, "Ssh ! sudahlah Eunbi-ah berhenti mengkhawatirkan Sowon" kemudian ia melepas tangannya dari mulut Eunbi. Sowon hanya melongo melihat tingkah temannya secara bergantian. Puk, Yuju menepuk pundak Sowon supaya memperhatikannya, "Nah Sowon-ah, jadiii besok adalah kencan pertamamu kan ? Kau harus berdandan yg cantik, oke ?"

K-kencan..??



Tuk, tuk, tuk...

Seorang yeoja jangkung dan berparas cantik yg berdiri di depan sebuah mall tengah mengetuk-ngetukkan ujung sepatunya ke lantai porselen, ia terlihat gusar sambil beberapa kali menyeka bulir-bulir kecil keringat di dahinya.

Huh, ottoke ? Oke jangan gugup Sowon ! Ah, pakaianku tidak aneh kan..?

Sudah pukul 10 saat Sowon melihat jam di handphone nya, namun si namja yg kemarin mengajaknya pergi belum juga menampakkan batang hidungnya. Hari ini Sowon tampak berpenampilan santai dengan casual look nya namun masih terlihat feminim, yg memadukan mini skirt berwarna kuning bermotif kotak-kotak dengan atasan kaos putih, tak lupa sling bag kecil yg tergantung di bahunya.

"Sowon sunbae !" teriak seseorang yg melambaikan tangannya tinggi-tinggi dari jarak 5 meter dari Sowon. "Mian, apa kau sudah lama menungguku ?" tanya Younghoon setibanya di depan Sowon.

"Tidak, aku juga baru sampai 5 menit yg lalu" jawabnya bohong. Tanpa basa-basi mereka kemudian berjalan berdampingan memasuki mall. "Em sunbae..bolehkah aku memanggilmu Noona saat diluar sekolah ?" tanya Younghoon menoleh ke Sowon sambil mengusap-usap tengkuknya. Sowon seperti berpikir sejenak sebelum menganggukan kepalanya, "Boleh, kurasa memang lebih nyaman jika begitu". Younghoon tersenyum lega lalu kembali menatap ke depan "Ah, kau mau kita nonton film atau yg lain noona ?". "Menonton film kedengarannya bagus".

*

Sowon kini sudah duduk manis di dalam ruang bioskop menunggu Younghoon yg tadi pamit membeli minuman dan popcorn. Sementara menunggu Sowon memejamkan matanya sebentar dan menyandarkan badannya ke kursi menikmati suasana tenang dalam bioskop yg sangat ia sukai.

"Noona ?"

Sebuah suara menyadarkan Sowon, sontak membuatnya membuka mata dan menoleh ke sumber suara. Younghoon ternyata sudah berdiri disana membawa 2 cup minuman dan popcorn. Sowon segera meraih satu cup minuman yg dibawa Younghoon agar ia tidak kesulitan. "Aku tadi membeli popcorn rasa karamel, apa kau suka ?" Younghoon menatap Sowon dan popcorn secara bergantian. "Ya, aku suka Hoon" jawabnya mengulaskan senyum tipis.

"Buka mulutmu, noona..". Tanpa penolakkan Sowon langsung membuka mulutnya dan sebutir popcorn masuk ke dalam mulut Sowon. "Enak ?" tanya Younghoon yg sedikit memajukan wajahnya. "M-mashita.." Sowon mengangguk pelan dan cepat-cepat memalingkan wajahnya yg kini terasa panas. Beruntung sedetik kemudian lampu dipadamkan sehingga tidak ada yg tahu pipi Sowon semerah tomat.

*

2 jam kemudian Younghoon dan Sowon keluar dari bioskop. "Maafkan aku noona. Aku malah tidur dan membiarkanmu menonton sendiri" ucap Younghoon lesu dengan menundukkan kepalanya. "Gwenchana Hoon-ah. Apa semalam kau begadang ?" tanya Sowon penasaran. "Semalam aku tidak bisa tidur" jawabnya sambil terus berjalan tanpa melihat Sowon. "Apa mungkin kau tidak bisa tidur karna terlalu bersemangat untuk pergi hari ini ya ?" gurau Sowon.
Begitu mendengar pertanyaan Sowon ekspresi Younghoon nampak kaget dan spontan meletakkan punggung tangannya menutupi pipi, "A-ahahaa, tidak juga. G-game.. ya, semalam aku keasyikan bermain game sampai larut" disusul tawa garingnya.

Tunggu ! Apa barusan Younghoon sedang malu ? Dasar bodoh kau Sowon. Kenapa tadi malah bertanya seperti itu...

"K-kau haus noona ? Aku akan pergi membeli minuman sebentar", Younghoon langsung tergesa pergi tanpa menunggu persetujuan Sowon.

Beginikah sisi lain Hoon saat dia malu ? Kiyowo...

Tak jauh dari tempat Sowon berdiri, seseorang tengah memperhatikannya kemudian dengan cepat berjalan menghampiri Sowon.

"Noona ? Apa yg kau lakukan disini ?".

Sowon berjingkat kaget mendengar seseorang memanggil namanya.

C-changkyun..?!

Sowon tak menyangka adik tertuanya akan memergokinya disini. "Yaa, noona. Aku tak mengira kita bertemu disini. Tapi..dimana ketiga temanmu yg lain ?" tanyanya sambil celingukan ke kanan dan kiri. Otaknya masih berpikir keras mencari alasan untuk membual pada adiknya itu. Sowon hanya belum siap jika ia ketahuan pergi dengan seorang namja. Namun lama-lama Changkyun mulai curiga pada kakaknya yg sedari tadi memalingkan muka tampak gugup serta tak juga menjawabnya.

"Hmm, aku mencium aroma tidak beres.. Noona, kau kemari dengan siapa, oh ?" kata Changkyun mendekatkan wajahnya dari samping sambil menghimpit bahu Sowon.

Saat hendak menghampiri Sowon, dari kejauhan Younghoon melihat seorang namja seperti sedang menggoda Sowon.

"Yak, apa yg kau lakukan !" pekik Younghoon seraya mendorong pelan namja disebelah Sowon menjauh. "Tunggu Hoon, dia adikku !" sergah Sowon segera menahan pundak Younghoon takut ia berbuat sesuatu.
"D-dongsaeng..?" Younghoon melongo.

Sowon menghela nafasnya sebelum berbicara, "Jadi biar kuperkenalkan. Changkyun, dia ini Younghoon hoobae ku di Hanlim. Dan Hoon, dia Changkyun adik tertuaku".

"Annyeong, senang bertemu denganmu Changkyun-ssi" ucap Younghoon ceria tanpa sungkan sedikit pun, sementara Changkyun hanya memandanginya dengan muka datar. "Kalian pergi berdua saja ?" selidik Changkyun sembari melipat tangannya didada. Kedua orang yg ditanya hanya mengangguk. Curiga dengan gelagat mereka Changkyun lantas bertanya lagi, "Apa kalian ini sedang pacaran ?"

"Tidak"

.... A-apa ?

"Benar begitu kan Sowon sunbae ?" dengan santainya Younghoon mengatakan itu.

Huh.. percaya diri sekali kau Sowon-ah. Jelas-jelas disini hanya aku yg berpikir kalau ini adalah kencan

"Hm baiklah, aku tak bisa lama-lama disini. Temanku pasti sudah menungguku, aku pergi dulu noona" pamit Changkyun membuyarkan lamunan Sowon. "Oh, hati-hati dijalan" kata Sowon yg memaksakan senyumnya.

Selepas kepergian Changkyun, Younghoon mengajak Sowon berjalan-jalan ke taman terdekat. "Noona, gomawo. Aku senang sekali hari ini bisa pergi denganmu", raut wajah Younghoon yg semula ceria perlahan memudar ketika melihat wajah noona disampingnya ini murung dan hanya melamun sedari tadi. "Eum, kajja kuantar pulang, noona pasti sudah lelah kan ?" kata Younghoon hati-hati, namun Sowon memilih tetap bergeming. Entah kenapa Sowon merasa enggan menanggapi ucapan Younghoon, ia tak habis pikir dengan sikap Younghoon padanya yg terkesan ambigu.
Tak mau menyerah, Younghoon justru terus mencoba mengajak Sowon berbicara, "Mulai senin besok bolehkah aku ikut makan siang bersamamu lagi ?"

"Tidak"

Mendadak Younghoon menghentikan langkahnya, "Kenapa tidak ?". Sowon diam tak menghiraukan Younghoon yg kini tertinggal beberapa langkah darinya.

"Changkaman.." cegah Younghoon menahan tangan Sowon, "Kenapa sikap noona seperti ini ? Apa kau marah karna tadi aku mengatakan kita sedang tidak berkencan ?"

"Ne ! Itu benar" Sowon menoleh dan memekik dengan suara yg bergetar. "Kau tau, setelah kejadian diatap kemarin, kupikir hari ini kau mengajakku berkencan. Aku tak peduli saat ini kau berpikir aku perempuan macam apa, tapi-"

"Aku menyukaimu noona ! Sungguh.."

Younghoon sukses membuat beberapa orang yg melewati mereka nampak berbisik-bisik. "Kajja kita cari tempat lain, aku ingin bicara berdua denganmu".

Bianglala

Di salah satu biliknya, Younghoon dan Sowon kini duduk saling berhadapan. "Noona, mianhe. Aku membuatmu salah paham. Aku sudah berani mengajakmu pergi denganku hari ini, padahal aku saja belum memintamu menjadi yeoja chingu ku". Younghoon menatap Sowon sebentar sebelum melanjutkan penjelasannya, "Aku hanya merasa belum percaya diri untuk menjadi pacarmu. Jadi, kumohon beri aku sedikit waktu lagi. Aku akan berusaha menjadi lebih dewasa, sehingga aku pantas mengungkapkan perasaan cintaku ini. Dan sampai saat itu, kumohon jangan membenciku, noona.." Younghoon menatap lekat Sowon tampak bersungguh-sungguh.

Ditatap olehnya seperti ini, aku tak punya pilihan selain menjawab ini...

"Arraseo. Aku akan menunggu saat itu" ucap Sowon tulus dengan menyunggingkan kedua sudut bibir mungilnya. Sementara itu Younghoon mendongakkan wajahnya tak percaya namun tak bisa untuk tak tersenyum bahagia, "Benarkah ?! Aah, jongmal gomapta, noona"

Setidaknya sekarang Sowon lega setelah mendengar penjelasan Younghoon, meski hati kecilnya masih sedikit kecewa untuk menerima alasan Younghoon tadi. Sowon yg kembali melamun tak menyadari Younghoon telah berpindah duduk di sebelahnya.

"Sowon noona ?"

Sowon terlonjak mendengar suara Younghoon yg memanggilnya dari jarak yg sangat dekat di telinganya, "Hah, ghamcagia ! Y-younghoon bagaimana k-kau bisa duduk disampingku ?" pekik Sowon kaget seraya bangkit dari duduknya.

"Yak, noona ! Jangan berdiri, biliknya jadi bergoyang..."

°

°

°


Jangan lupa tinggalkan jejak 👇

You are reading the story above: TeenFic.Net