Komet - Intro

Background color
Font
Font size
Line height


***

Catatan penulis sebelum mulai:

Hallo semua, kembali lagi dengan saturnisa.

Iya, sesuai dengan hasil polling di twitterku, aku memutuskan untuk menulis series baru tentang anak pd101.

Buat yang belum tau kenapa anak kosan??

Bisa coba dibaca dulu seriesku yang judulnya About Them tentang Anak-anak Kosan Mamih karena ke depannya cerita di sini juga akan berhubungan dengan series tsb.

(bocoran: ada anak-anak dari anggota geng kosan mamih juga di sini. HEHEHEHE)

(hint: ada lima anaknya Geng Mamih di sini)

Komet series ini semacam regenerasi dari anak kos Mamih. (dengan jumlah yang lebih banyak)


Kenapa namanya komet?

Akan dibahas di bawah.


Kenapa bisa si A punya anak si B? Mereka aslinya cuma beda umur lima taun! Tujuh taun! dst dsb?

Ya, ini pertanyaan yang sering banget ditanyakan bahkan sejak AU ayah anak Dyo Kuki.

Jawabannya adalah... ini hanya imajinasi belaka, kalau tetep ngerasa gak sreg dan sulit dibayangkan karena tidak logis, maka kusarankan untuk tidak baca.


Terus kenapa gak semua anak broduce yang masuk 20 besar atau 35 besar?

Karena aku nulis ngikutin feeling, ada beberapa orang di broduce yang aku gak bisa bayangin ceritanya, jadi ya... yang ada di sini adalah orang-orang yang kebayang aja dan aku seneng nulisnya. Sama kayak kalo bikin thread lucu-lucuan di twitter, gak semua anak broduce karena... mohon maap, bisa gempor ni jari (lho gempor bukannya buat kaki. yha)


Kenapa gak member wanna-one aja biar lebih dikit?

Tadinya mau gitu tapi terus.... gak ada cerita Dek Iwung dong? Seonho? Sewoon? Yongguk? Imam kita bersama Kim Jonghyun? :(


Kan About Them juga belum selesai, ada yang belom keceritain?

Iya, disambil ya. Ini komet series juga aku apdetnya paling dua minggu sekali atau pas ada ilham bisa seminggu sekali. Series ini lebih santai sih dibanding About Them, aku nulis satu chapter About Them bisa sampe tiga harian baru selesai, kalo Komet mudah-mudahan lebih lebih lebih ringan. Heheh.


Kalau ada masukan atau pertanyaan lagi boleh ke twitter/askfm/CC aku ya, ada di bio semuanya. <3

Ok, kalau begitu, selamat berkenalan dengan anak-anak Komet!


***


Tahu definisi komet?

Komet kalau menurut google adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.

Disebut juga sebagai bintang berekor yang terdiri dari gas dan debu. (walaupun sebenarnya menurut banyak orang, sejatinya komet itu bukan bintang)

Komet adalah bagian dari galaksi, dari angkasa luar yang begitu luas, menghampar dalam pekat hitam yang mengawang, berada di antara benda-benda langit lain yang mengapung bersama substansi gravitasi.

Lalu apa hubungannya dengan anak-anak ini?

Selain bahwa anak-anak ini sama dengan komet sebagai bagian dari semesta yang termasuk ke dalam partikel kecil. Amat kecil dibandingkan dengan benda-benda kosmik di lapisan-lapisan langit.

Mereka bukan tinggal di bulan, atau planet lain, mereka bukan alien, mereka bukan anak komet seperti dalam dongeng-dongeng klasik berlatar tata surya.

Lalu kenapa mereka disebut komet? Bukan karena mereka mirip komet Halley kan?? (GIMANA CERITANYA SIH MIRIP KOMET TUH COBA JELASKAN)

Mereka anak-anak manusia biasa, dengan bentang jarak usia yang beragam.

Walaupun mereka bisa dikorelasikan dengan cahaya komet yang terlihat seperti bintang jatuh.

Alasan sebenarnya adalah karena anak-anak ini menyebut diri mereka sendiri dan nama tempat tinggal yang mereka huni sebagai Komet.

Komet adalah rumah besar yang memang difungsikan untuk tempat kos, bangunannya paling besar dibanding rumah-rumah lain, bertempat di sudut kompleks di dekat kompleks dosen .

Pemilik Komet adalah keluarga dari dosen fakultas kedokteran suatu universitas.

Awalnya keluarga itu tinggal di rumah komet namun kemudian Pak Dosen membeli rumah baru di perumahan tidak jauh dari kompleks dosen, ia lalu merenovasi rumah komet menjadi kos-kosan.

Ide mengubah rumah itu menjadi kos-kosan sebenarnya datang dari sahabat Pak Dosen, karena putra sahabatnya bersekolah cukup jauh dari rumah sehingga butuh tempat singgah sekaligus melatih kemandirian dan memberinya kebebasan. Walaupun Pak Dosen/Pak Dokter sempat tidak setuju karena menurutnya anak SMA seperti anaknya dan anak temannya itu masih terlalu dini untuk dibiarkan ngekos, toh pada akhirnya dia setuju, karena anak bungsunya juga mengusulkan hal serupa. Jadilah kini anaknya dan anak temannya tinggal di satu atap.

Awalnya yang menghuni kos-kosan hanya kedua anaknya dan tiga mahasiswa, tapi kemudian bertambah menjadi mahasiswa S2 sampai anak-anak SMA teman anaknya.

Lokasi komet memang tidak hanya dekat dengan kampus, tapi juga dengan SMA dan RS tempat Pak Dokter bekerja.

Sejauh ini, meskipun isi Komet adalah anak-anak mulai puber sampai mahasiswa S2, tidak ada masalah apapun.

Komet dimunculkan dari bahasa slang yang anak-anak itu buat sendiri:

Teman kosan menjadi Kos-mate lalu menjadi 'Komet'

Lantai atas terdiri dari kamar-kamar penghuni yang notabene mahasiswa sedangkan kamar bawah terdiri dari kamar anak-anak kecil alias anak SMA.

Pekarangan depan selalu terawat dan rapi karena Pak Dokter bersama istrinya juga sering mengontrol di akhir pekan sekalian menjemput putranya.

Di halaman belakang ada ayunan kayu yang cukup untuk empat orang (asalkan bukan empat gajah, karena gak bakal muat)

Halaman belakang juga sering menjadi tempat anak-anak Komet untuk mengobrol, berdiskusi tentang hal serius sampai seremeh perdebatan: mana yang lebih enak indomie kuah atau indomie goreng? (jangan salah, pernah terjadi tawuran karena masalah ini di Komet, gakdeng, bercanda)



Berikut deskripsi anak-anak Komet.

1. Jerry Iman Muarief (Jime)

Mahasiswa S2

Sukanya mengomentari orang. Ya dia sendiri juga tidak keberatan dikomentari. (cuma ngambek sedikit)

Ucapan pertama yang dilontarkan saat bangun tidur kepada teman sekamar: "Eh kok pala lo kayak piatos?"

Hm. Daripada komentar, sebaiknya anda cuci muka dulu lalu buka mata, KEPALA TEMANMU BUNDAR, BUKAN HEKSAGON.

Energi bacot tahan lama seperti batre Alkaline.

Jime adalah nama panggilan sejak SMA karena dia tidak mau dipanggil Jerry ("Gue bukan tikus.") dan tidak mau dipanggil Iman ("Gue bukan vokalis J-Rocks.")

Sumber mata air pergosipan di meja makan.

"Eh! Jangan diganti dong, Insert aja Insert."

Menyebut adik-adik SMA di Komet sebagai kecambah yang belum merasakan pahitnya kehidupan.

"Kalian tau, dunia asli itu kayak hutan rimba, paitnya kayak gak sengaja makan pare pas beli somay."

Sukanya menganggu kecambah dan membodohi kecambah.

"Lo tau Ayu Tingting?"

"Diem Bang Jime, aku lagi belajar, besok UTS."

"TAPI TAU AYU TINGTING GAK?"

"...."

"Nama panjang Ayu Tingting nanti ditanyain di soal UTS. Ayo cepat browsing."

Meski sering dibodohi, semua kecambah menyayanginya.

Ganteng kalo gak lagi mode Ibu-ibu.

Akrab dengan ART tetangga sebelah karena suka ngerumpi sambil menjemur.

"Iya tau, Mbak, kemaren aku juga liat pas berangkat ngampus, beli mobil baru lagi kan dia?"

"Anu, Mas, itu celana yang Mas jemur bolong."

"Ini punya temen saya Mbak!"

Tidak mau mengakui kolor sendiri. Ckckck. Pemilik kolor yang durhaka.

Jika meminta saran pada beliau, bisa sampe lima jam kamu dikuliahi (dengan gosip sebagai intermezzo)



2. Helmy Awangga (Helmy tanpa Yahya)

Presenter Uang Kaget.

(becanda)

Namanya mengandung arti awan.

Mahasiswa yang sedang skripsi.

Kulitnya mulus.

Sabun cuci mukanya berserakan di kamar mandi.

Sekamar dengan Jime.

Menertawakan Jime yang tidak sengaja mengira sabun pepayanya sebagai pepaya betulan (hampir dirujak)

Waktu itu udah bikin skripsi sampe Bab 2 selesai, tau-tau dosennya meminta ganti judul.

Rasanya ingin berteriak: "AKU MAU BERUBAH JADI KALENG FANTA AJAH."

Tapi Helmy tidak menyerah apalagi menyantet dosennya seperti saran Jime.

Helmy pekerja keras.

Diapun menggarap skripsinya dari awal dengan judul baru.

Tidak keluar-keluar kamar sampai Bab 1 selesai.

Sekarang menunggu Bab 3 diacc.



3. Raden Pramadipta Atmojo (Rama)

Berdarah biru.

Pangeran, pangeran mau minum apa?

Apa pangeran mau mengendarai elang menggunakan google maps?

Semuanya bisa, Pangeran.

Tampan dan wangi.

Wangi parfumnya khas dan menenangkan sampe-sampe dia baru sampe pager, anak Komet udah ngendus-ngendus seperti anjing pelacak.

GAKLAH LEBAY.

Tapi emang parfumnya wangi dan memabukkan, sama seperti ketampanannya.

Banyak yang naksir tapi dia tipe lelaki setia.

Rexona setia setiap saat juga kalah sama dia.

Ingin menikah saat sudah mapan (dengan usaha sendiri)

Punya kakak cewek cakep.

Dan adik cowok yang juga cakep.

Ah, apa sih di diri dia yang gak cakep?

Keset depan kamarnya saja cakep.

Paling menjanjikan sebagai suami di antara anak-anak Komet yang lain.

Mahasiswa tingkat akhir.

Siap menyusun skripsi lalu meniti karir.

Siap meminang juga.

Calon lelaki yang akan berkeliaran di perkantoran SCBD.

Agak tsundere.

Kalau naksir cewek sukanya memendam, tahu-tahu sikapnya romantis. Misalnya di tempat parkir: "Susah ya ngeluarin motornya? Sini, biar gue aja." AH LELAKI SEPERTI INI.

Suka ketempelan krucil.

Suka menggendong.

Paling rajin bersih-bersih.

Tidak betah melihat remahan chiki di ruang tengah, langsung ia sapu dan pel saat itu juga sambil agak mengomel, "Siapa sih yang makan chiki belecetan begini?! Mau gue lempar wipol."

Sekamar dengan seseorang yang menurutnya menakutkan seperti psikopat.

Tidak bisa minum bir, bisanya jamu.

Alergi garam jadi kalau diajak liburan ke laut dia melipir ke tukang es kelapa.



4. Rasyid Ananta (Acid)

Tipe idaman banyak perempuan karena dia adalah paket lengkap: ganteng dan lucu.

Siapa yang tidak suka.

Sukanya menggombal dan berkelakuan konyol.

Contohnya karaoke 'Aku bukan pengemis cintaaaaa!!!!' di bawah shower.

Setelah itu digedor massa karena dia sudah satu jam di kamar mandi.

Mandinya emang lama.

Kelamaan ngaca, berpose gagah sambil bergumam 'Hmm. Hari ini aku akan menyelamatkan dunia.'

Emangnya situ superman.

"Guys, kayaknya pohon palem depan Komet harus ditebang deh."

"Kenapa emang harus ditebang, Cid?"

"Kalo dicabut berat."

Bodo amat.

Menjalin hubungan baik dengan mantan dengan mengirim tebak-tebakan.

'Semen semen apa yang bikin rapuh?'

'Semen apa, Cid?'

'SEMENjak kau lebih memilih dirinya.'

'Maaf salah sambung.'

Suka makan ongol-ongol.

Menamai dirinya di phonebook teman-temannya: Ongol-ongol.

Sadar ganteng.

Suka akting dan bikin kesal.

Waktu itu pernah heboh tangannya kena setrikaan, sampe berguling di lantai.

Taunya hanya akting.

Telen aja tuh setrika.

Sering pulang malam, merepotkan semua orang.

"Bukain doooong."

Disuruh bikin kunci duplikat terus diilangin.

Membujuk para kecambah untuk begadang. "Gue ada film baru nih! Gelapin gelapin kamarnya biar kayak bioskop."

Bikin popcorn pake percobaan radiasi henpon. (kenapa sih effort amat)

Pacarnya ganti-ganti.

Ha, dasar ikan tongkol.



5. Bagas Arrizqi Gunawan (Bagas/Wawan)

Orang Sunda asli.

Ketawanya ngeselin, sumpah.

Ini yang dibilang seperti psikopat oleh Rama.

Kasihan Rama sekamar dengan dia.

Bagas menginisiasi gerakan tertawa setiap pagi karena tawanya lumayan dahsyat buat alarm.

Rama langsung melek.

Sebelum ngekos, Bagas pulang pergi kuliah naik kereta.

Lelah.

Dia seperti bapak-bapak, padahal masih muda.

Sering disangka Bapak-bapak sama pengantar paket ke Komet.

"Bapak yang punya kosan ini?"

"MAS, SAYA YANG NGEKOS JUGA."

"Oh, maap maap, ini tanda tangan di sini, Pak."

(tetap dipanggil Bapak)

Kalo sore sering nongkrong di kursi teras dengan posisi selonjor dan memakai sarung.

Gimana gak disangka Bapak-bapak sih.

Dia senang pakai sarung karena adem.

Setelah itu misuh-misuh karena sarungnya diplorotin Acid.

Menyayangi raket nyamuk.

Punya motor bebek yang diberi nama 'Rizqullah' Rizqi dari Allah. Nama pemberian bapaknya.

Suka ke masjid jamaah solat magrib, pulangnya beli nasi goreng atau mi tektek untuk makan malam.

Sandal swallow pernah hilang sebelah di masjid.

Akhirnya pulang pake sandal sebelah, sebelah kaki lagi dibungkus kresek.

Jago bermain gitar.

Permainan gitarnya menjadi penarik perhatian anak-anak kos putri yang lewat.

Dasar caper.

Kalo lagi pada nongkrong di halaman belakang, dia ngegitar lagu Payung Teduh.

Abis itu berdiri dan menyodorkan telapak tangan, "Ayo ayo bayar, bayar, dikira permainan gitar ue gratis hah?"

Kata Jime: "Tau gitu tadi kita bekep aja mulutnya pake lakban."

"Ide bagus." Timpal Rama.




6. Satrio Daniel Byantara (Daniel)

Memelihara kucing.

Penyayang kucing.

Lama-lama mirip kucing.

Apalagi pas ketawa.

Menangis diam-diam di balik selimut sewaktu kucingnya ada yang melahirkan lalu anak-anaknya mati.

Rajin mencukur.

Mencukur bulu ketiak.

Sekamar dengan Jime dan Helmy.

Suka ngelindur membuat teman sekamarnya kaget.

Jam dua dini hari:

"Ummm iya gitu aja, iya aku belom gosok gigi."

(ternyata ngigo)

Kadang ngigonya tidak bergumam, langsung mengagetkan:

"SIAP KOMANDAN!!!"

Jime dan Helmy terlonjak, "ADA APAAN, NIEL? MANA KOMANDAN?"

Mungkin dia mimpi ada di camp militer kucing.

Di bawah kasurnya ada majalah Playboy.

Sering merokok bersama Acid.

Tapi Acid pengkhianat, ogah membukakan pintu kalau Daniel pulang kemalaman.

Baik hati dan suka merendah.

Pernah membawa pulang kucing jalanan yang kurang nutrisi dan terluka untuk ia beri makan dan ia perban.

Menyisakan makanan untuk kucing jalanan.



6. Fariz Abas Aditama (Fariz)

Baru masuk kuliah namun tetap dianggap adek krucil.

Mungkin selamanya dianggap adek.

Mantan artis cilik dan bintang iklan Sakatonik ABC.

Memelihara marmut.

Suka-sukaan dengan teman sejak kecilnya yang suka dikuncir dua (aduh lucunya)

Berangkat kuliah memakai kaus kuning dan celana hijau.

Tidak peduli pendapat orang, walaupun Daniel menyapanya "Hae pohon pisang."

Sesuka dia saja.

Yang penting tetap lucu.

Suka memasak dan menjaga hati perempuan.

Sering dimintain deterjen kalau deterjen anak-anak lain abis.

Rajin belanja bulanan dan maskeran.

Waktu itu pernah lagi menjemur lalu kemasukan debu, dia langsung mengedip-ngedip, tidak sadar banyak mahasiswi lewat yang langsung pingsan melihat kedipannya.

Kalau ngambek, ia membanting pintu. Tapi ngambeknya tidak lama kok.



8. Naufal Akbar (Opang)

You are reading the story above: TeenFic.Net