𖥨¡!🌻 Siapa? 𖦹'

Background color
Font
Font size
Line height

Lele: tanganku gatel pengen publish<3

(Name) sedang berada di taman belakang sekolah, sendiri.

Ia menyeruput es teh manis anget nya.

"(Name)?"

























Siapa hayo ತ-ತ





























Hayo siapa...























"Maaf, apa saya mengenal anda?"



























"(NAME) NGGAK INGET AKU?! AKU ANGGA LOH, TEMEN KAMU WAKTU KAMU BELUM PINDAH!"


















Nem nya kan ilang ingatan wak-















Anjir.















Apa perlu kasih kalian plesbek ya?













Mau ndak?



















Ndak mau yasuda









































"A-anu... maaf... jangan terlalu dekat" (Name) merasa tidak nyaman, apalagi ada cowo yang deket deket dia tiba tiba, mana belum sah.





















Hmmmm

















Siapakah Angga?




























Saya pun tidak tahu.






















Bercanda, jangan baperan.

















Gada yang mau baper juga sih, reader saya kebanyakan sifatnya kayak Amu ke Kiki.










Kiki nya saya, Amu nya kalian

















Sed.











"Maaf, maaf. Tapi, kamu beneran gak inget aku?"

























"E-enggak..."
















"(Name)?"














Wadu siapa pula ini.


























Apakah dia Sho? Apakah dia Upi? Apakah dia Sofi? Apakah dia authornya? Apakah itu bapaknya? Apakah itu Toro? Apakah itu abangnya? Apakah itu Kiki? Apakah itu Amu?
































Jawabannya adalah.....















YEY SELAMAT! KALIAN DAPAT 3 JUTA DARI WENDY CAGUR! /goyang goyangin kamera






















"Toro?"





















"Sedang apa disini? Anu, anda siapa?" Tanya Toro.

















"A-AH! MAAF KAYAKNYA SALAH ORANG! MAAF KALO BIKIN SALAH FAHAM! SAYA PERGI DULU!" padahal mah ke belakang pohon jambu.




















"Tadi itu siapa? Kamu kenal, (Name)?" Tanya Toro prat 2.

"Aku juga nggak tau... Tapi rasanya mukanya familiar... sedikit..." (Name) menyuruput es teh manis anget nya lagi.

"Ya udah kalau gitu nanti lagi aja, ayo ke kelas, bentar lagi bel pelajaran ke 3" ajak Toro.

"Oke..."



























"Hiksrod, watashi keduluan sama muka datar" Angga terisak-isak.ga

"Sabar yha" jawab Lea menyodorkan sapu tangan.

Author nya juga mau masuk penpik ini la.

"Trima gaji"

"Esem esem"

"Betewe kao saha"

"Sama aja anying kek doi nya, terus kayak emaknya doinya doi lu"

"Whut?!"

"Canda kaka, mau anget teh manis es?" Tawar Lea.

"Yok ke kantin"







૮₍⑅˶•▿•˶⑅₎ა








"

(Name), kok kamu bisa pinter banget sih!!" Keluh Rahma mengkesal karna aku bisa ngerjain soal anak kelas 4.

Padahal kita nya baru kelas 2.

Waw impresip.

"IYA NIH! AH (NAME) CURANG!!!"

"Ssssttt, diem atau kugeplak"

"Ampun baginda ratu"

Semuanya terasa indah sebelum akhirnya pada kelas 2 semester 2...

Rahma dan keluarga nya mengalami kecelakaan hingga menewaskan sekeluarganya.

Sakit, sedih, padahal hanya dia dan Angga yang mau berteman denganku.

Teman teman yang lain hanya memanfaatkan kepintaranku,

Aku sudah tahu itu.

Aku dan Angga menangis, aku hanya terisak.

Namun aku merasa tidak kuat saat melihat Angga menangis cukup keras.

Aku ingin menangis dengan kencang,

Tidak, aku tidak bisa, aku harus terlihat kuat.

Aku memeluk Angga dan menenangkannya.

Maklum bro, kami masih kelas 2, masih bocil.

"Sssshhhtt, tuhan memang sudah menakdirkan itu. Tuhan itu mahaadil, Rahma pasti udah ketawa ketiwi kalau melihatmu menangis, sudah sudah" aku menepuk nepuk kepala Angga.

"Takdir itu sangat kejam, (Name)"

"...tidak ada takdir yang kejam, semua manusia diciptakan beserta takdirnya. Dan setiap manusia pasti mengalami kematian"

Lele: Ini karna saya percaya Qada dan Qadar 💀

Dan....

Saat ibuku meninggal...

Aku diasuh oleh tanteku, tetapi tante ku selalu disibuki oleh pekerjaanya.

Dia menghubungi ayah kandungku, ia menyuruhku mengambilku.

Aku pindah ke kota tempat ayah kandungku tinggal, meninggalkan Angga sendirian.

Aku ingin terus bersamanya, tapi melihat wajah ayahku yang sangat ingin membawaku karna rasa bersalahnya, aku menjadi bimbang.

Aku pun milih untuk ikut dengan ayahku (ceuilah, kayak cere aja).

Namun aku belum berani menggunakan marga Randelion di sekolah baruku, ayahku tidak memaksa.

Namun entah kenapa aku terus menerus diganggu oleh teman-teman sekelasku.

Bahkan yang disekolah lamaku tidak separah ini, mereka bersikap sedikit lebih ramah, tetapi ini tidak.

Mereka mengganggu ku, terus, dan terus.

Mereka sering menuangkan susu kotak pada rambutku, memasukkan kepala ku kedalam ember penuh air, menendangku, memukulku.

Aku hanya membalas mereka dengan pelan, tidak terlalu mempedulikan.

Jika ada yang tidak suka kepadaku bukan berarti aku harus tidak menyukainya balik kan?

Setidaknya ada satu orang yang mau menjadi temanku, sih.

Aku sudah menyiapkan alat alat untuk menyiapkan diri, seperti sabun dan shampo untuk diriku mandi, seragam cadangan, hairdryer, DLL.

Dan jika mereka membuat tubuhku terluka, aku tutupi dengan foundation (mungkin), dan sering memakai baju yang panjang hingga luka itu sembuh.

Namun suatu hari, mereka sudah benar benar keterlaluan,

Mereka menarik kerah bajuku, alasannya karna aku kurang ajar.

Salahku dimananya mon maap?

Dan mereka membenturkan kepala ku pada tembok.

Sakit.

Mataku buram, hingga tidak terlihat apa apa.

Tapi aku merasa mereka kabur, ya, menghapus rekaman cctv.

Lalu aku merasa ada yang menggendongku.

Entahlah.

Lalu, BOOM! Muncullah (Name) versi baru, versi hilang ingatan, versi lebih polos, versi mini emaknya Toro.ga

"Maaf, kalian siapa?"

Sudahlah, saat itu aku belum memasuki tubuh itu lagi.

Lalu aku kembali memasuki tubuh itu saat dia kelas 4.

Aku hanya menjadi sisi kedua.

Dia polos banget yaampun, pengen gaplok tapi kloningan pas di rahim:(

Mau kugaplok di alam bawah sadar juga kan tembus.

Hingga akhirnya, akhir semester kelas 6,

aku memudar, aku menghilang.

Tetapi ternyata tidak, aku dan dia menjadi satu.

Satu jiwa, satu raga.

Kau adalah hatiku, kau belahan jiwaku~

.ga

૮₍⑅˶•▿•˶⑅₎

Sementara di keadaan (Name), ada seorang gadis berbadan seperti ibuk-ibuk, sedang memainkan ponselnya.

Bolak balik galeri bekas screenshot dan wattpad.

"Kok ngawur anjir, genre nya aneh banget" ingin gadis itu berkata seperti itu, namun disekitarnya ada orang tuanya yang sedang bekerja lembur bagai kuda.

Biasa ngetik nya malem malem.

Ya, itu adalah saya sendiri, hwhwhwhwh.

TBC gais.

Huhuw, maaf banget saya malah nambahin genre aneh 😭😭

Perasaan webtoon nya genre nya slice of life, romance (mybe?), comedy, sama gatau.

Gatau lagi deh.

Betewe saya mu nambahin word dong biar jadi 1000 kata.

I'm at the payphone ☎

Trying to call home

All of change, I spent on you

Where have times gone

Baby it's all wrong

Where are the plans we made for two

If happy every after did exist

I would still be holding you like this

All those fairy tales full of shit

One more fucking love song I'll be sick~

Ohh

Anjir ga nyampe, sudahla

Kritik dan saran nya bisa di DM atau di secreto yang tertera di bio ya~

Babay~ hehe.


You are reading the story above: TeenFic.Net