Tidakkah dapat kau lihat?

Background color
Font
Font size
Line height

"Tidakkah kau sadar
Bahwa aku yang paling sabar"

Aku memutuskan pergi darimu, bukan berarti aku memutuskan tali silaturahmi denganmu.

Aku pergi untuk menyehatkan pikiranku, menenangkan jiwaku. Memikirkan harus seperti apa aku ke depannya denganmu. Aku akan kembali setelah mendapatkannya. Terdengar egois memang

Rentang waktu 2 tahun perasaanku masih belum berubah. Kegelisahanku terhapat kau dan aku belum tuntas, dan Semua tentangmu masih membekas.
Ketika aku sudah siap untuk kembali pulang, kau telah dengannya dan aku tidak kau beri peluang.

Patah tumbuh Hilang Berganti
Patah Tumbuh Hilang Kembali
Aku mempercayai keduanya, namun aku berharap yang hilang kembali. Karena rasaku belum punah
Hey, lihatlah aku ! Apakah aku pergi untuk mencari pengganti ?

Mangambil kalimat wira nagara, "Jika aku tau mencari belahan jiwa itu sulit aku tidak akan melepaskanmu"

Kau telah menjadi kepunyaan orang lain, bagaimana bisa mengharapkan ?
Kau hanya di ikat melalui pacaran, bukan tali pernikahan

Bukankah sedari kecil kita di ajarkan jujur ? Lantas kenapa sudah besar menjadi munafik terhadapat diri sendiri, malu mengakui perasaan, sengsara jika memikul gengsi.

Bukankah tuhan juga senang dengan umatnya yang senantiasa berusaha ? Apakah salah jika aku berusaha memperjuangkan perasaanku ?

Jika kau masih mempunyai sedikit perasaan terhadapku, katakanlah kepadaku.
Namum jika tidak, tolonglah aku melupakanmu. cabutlah segala sumpahmu yang terucap ketika aku melukai batinmu. Agar hilang rasaku terhadapmu, dan kau tidak lagi hadir dalam setiap lamunan. Walau bersamamu yang aku mau, bukankah aku juga patut bahagia meski tidak bersamamu ?

"Kita terlalu sibuk mengobati patah hati dengan kata kata sampai lupa mengikuti kata hati"

You are reading the story above: TeenFic.Net