Kilas Balik

Background color
Font
Font size
Line height




Setiap orang mempunyai rasa kasih sayang baik ke orang tua, keluarga, maupun makhluk hidup lainnya
Dan setiap orang mempunyai rasa cinta ,baik kepada orang tua ,keluarga, dan tuhan. Bahkan benda mati sekalipun dan rasa itu pasti berbalas balik kepadamu langsung atau tidak.

Setiap orang tua pasti mencintai anaknya, begitu juga keluarga, dan tuhan juga akan membalas rasa cintamu ketika kau mencintainya dengan setulus hati.

Cinta yang berbalas itu memang membahagiakan, dicintai oleh orang yang kita cintai tentu membuat kita senang tetapi bagaimana jika kita tidak di cintai oleh orang yang kita cintai ? tentu sangat menyakitkan bukan ? itulah tantangan terberat dari sebuah perasaan

Yang akan mencintai kita selamanya dan harus kita cintai adalah tuhan, meski kita merasakan kebahagiaanya secara sadar atau tidak, kita hanya bisa memahaminya lalu bersyukur.

kita dapat merasakan kebahagian dari orang tua dan keluarga secara langsung, tetapi itu tidak akan berlangsung selamanya ,sepanjang hayat kita. Karena semua yang hidup akan mati. dan mereka juga tidak bisa bersama kita sepanjang waktu, kita juga tidak bisa berbagi segala hal kepada mereka

Ada hal yang bisa kita bagi kepada orang tua ,ada hal yang kita bisa bagi kepada  saudara dan ada hal yang kita hanya bisa bagi pada satu orang, yaitu pasangan hidup kita

Orang yang akan tinggal satu atap bersama kita, tempat kita berbagi suka dan duka, orang yang akan ada disisi kita ketika lelah dengan rutinitas sehari-hari ,orang yang menemani kita di sore hari dengan secangkir teh panas atau kopi, orang yang terakhir kita lihat sebelum tidur dan juga orang pertama yang kita lihat ketika bangun tidur. Dialah orang yang akan memberikan kita rasa cinta dan kasih sayang sepanjang hidup kita, pasangan hidup kita.

Mencintai orang itu sangat mudah, dan di cintai, pasti akan ada orang yang mencintai kita baik yang kita tahu ataupun tidak. Di cintai itu memang menyenangkan, tetapi lebih menyenangkan lagi jika di cintai oleh orang yang kita cintai, itu yang sukar di peroleh. lalu bagaimana menemukannya ? Ini adalah pencarian terberat dari sebuah pengharapan, menemukan pasangan hati

Sekarang aku berada pada titik itu, titik dimana ketakutan terbesar ku adalah aku tidak menemukan orang yang benar benar menyayangi dan mencintaiku. semakin bertambahnya usia dan berjalannya hidup, aku makin tak percaya dengan setiap orang yang baik kepadaku, terutama perempuan. Aku tidak pernah bisa benar benar melihat ketulusan pada mereka, entahlah mungkin hatiku membatu karena perasaan lama.
Atau karena sudah begitu lama, perasaanku telah membeku

Hati yang pernah berjalan bersama, berdetak seirama, perasaan yang pernah aku titipkan pada seseorang lalu di sia-siakan, dan akhirnya tidak terawat dan kini terasing dalam kesunyian.

Sebelum aku berjalan sendiri dengan perasaan saat ini, hatiku pernah menemukan pasangannya yang membuat hidupku penuh warna dan cerita. Ia bagai lentera dalam gelap, menjadi sayap untuk aku gapai angkasa, menompangku ketika jatuh dalam putus asa.
Aku dapat merasakan kebahagian secara langsung tanpa perantara .

Walaupun jarak yang memisahkan kami cukup jauh aku tak pernah gentar, aku tidak pernah takut kehilangan rasaku, rasa kami, dan dalam diam kami menabung rindu kami masing masing. Hingga rasa kami penuh, meledak dalam perjumpaan, yang memporak porandakan dinding jarak di sekitar, yang selama ini menghadirkan rindu hinggu tubuh kami bergetar.

Aku tidak takut melangkah jauh, karena bagiku dia adalah rumah, tempatku bersandar ketika aku lelah, tempatku bercerita  ketika susah, penyemangatku ketika sedih dan alasan terbesarku agar lekas pulih.
Pulih dari segala sakit dan susah hati.

Dia juga alasanku agar hidup tidak sekedar hidup. Harus punya mimpi, harus punya cita-cita, harus punya target, berguna bagi banyak orang dan yang pasti aku harus berguna baginya.

Aku sudah wangi dan tidak rapi. untuk orang yang sedang jatuh cinta aku cukup tidak pandai untuk berdandan. hanya mengenakan satu potong kaos hitam, celana hitam ,sepatu Vans yang aku kenakan untuk sekolah dan juga berjalan jalan, dan snapback biru.

ku tempuh perjalanan 2 jam untuk menemui nya. 2 jam aku habis kan seperti orang yang lama memendam rindu, padahal belum pernah bertemu.
Aku sangat tidak sabar dan begitu bersemangat. Ku harap waktu bisa bergerak maju lebih cepat, hingga di pertemuanku ia bisa istirahat dengan bergerak lebih lambat.

Pukul 3 sore, aku tepat di depan rumah nya. Sebuah pesan singkat dariku, membuat si penghuni keluar dari rumah.
Wanita yang selama 3 bulan belakangan ini yang hanya dapat di lihat oleh si pujangga dari handphone, mengisi hari hari penuh cerita, canda dan tawa, wanita yang mulai sering menjadi peran utama dalam mimpi mimpinya, dan juga wanita yang membuatnya tersenyum sepanjang malam hingga mata lelah terpejam.
Kini  hadir dalam bentuk yang bergerak, dalam wujud yang bernafas.
Wanita berambut pendek seperti yang ia idam idamkan.

Tanpa dandanan, hanya mengenakan kaos merah, dan celana pendek di atas lutut cukup membuat jantungku berdebar hebat.
Seperti harapku, waktu telah lelah berlari cepat, hingga sesaat ia istirahat dengan bergerak sedikit lambat.
Langit mulai merah, pun wajah kami.

Pada anak tangga ke 3 ia berbicara dengan menoleh ke arahku yang berada di anak tangga ke 2.
Selain hati, sekarang jarak kami pun benar benar sangat dekat, tanpa sekat.
Aku dapat mencium aroma tubuhnya, bulu halus pada tangannya sekarang mendarat di lenganku. ku gapai tangannya, ada sebuah cincin yang melingkar di jarinya. dia menceritakan tentang cincin itu dengan sedikit bumbu lelucon darinya yang membuat aku sedikit tergelitik. Ia umpamakan aku adalah jin yang keluar dari cincinya.
Jika aku adalah jin yang keluar dari cincinnya, dia adalah orang yang hatinya akan aku rasuki.

Langit memerah dengat hebat, 2 jam yang kami lalui begitu terasa sangat singkat.
Aku tidak tahu literasi seperti apa untuk memuji keindahanmu. Bahkan tidak ku temukan aksara yang tepat untuk perasaan bahagia yang begitu hebat. 
Hari itu, kau adalah semestaku.

Tidak ada momen yang terabadikan lewat foto atau video.
Namun, masih begitu jelas ku ingat, pada hidungku masih begitu kuat melekat. Rambutmu yang beraromakan coklat.

Hingga saat ini, masih begitu jelas, ketika bibirku mendarat di keningmu secara tiba-tiba, yang buatku hingga detik ini menyayangimu tanpa jeda.

"Senja hari ini biasa saja
Tidak begitu merah menggoda
Mungkin ia malu
Merahnya kalah berani denganku
Atau mungkin ia kalah cantik
Dengan wajah malumu yang memerah"

You are reading the story above: TeenFic.Net