Lapangkanlah Hatimu, Cangkir itu adalah Kita

Lalu, si bapak mendekati anaknya dan berkata, " Anakku, cangkir itu seperti kita. Seperti itulah Tuhan membentuk kepribadian kita. Pada saat Tuhan membentuk kepribadian kita, tidaklah mengenakkan, sakit, penuh penderitaan dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Tuhan untuk mengubah kita menjadi lebih baik dan memancarkan kemuliaan-Nya. " "Janganlah kita hanya melihat fisik kita semata, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita bisa bermanfaat dan berguna bagi orang lain, dan itu butuh proses yang tidak ringan. "

" Anakku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kita sedang diberi cobaan/ujian. Karena cobaan/ujian tersebut akan membuat kita bertambah tekun. Dan dengan ketekunan itu akan membuat kita merasa lebih sempurna dan tidak kekurangan suatu apapun. " " Apabila kita sedang menghadapi cobaan/ujian hidup, janganlah kecil hati. Karena Tuhan sebenarnya sedang membentuk kepribadian kita. Proses pembentukan ini memang menyakitkan. Tetapi setelah proses ini selesai, kita akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk kita. Untuk itu patutlah kita bersyukur kepada-Nya. "