MuhammadNur991
7 1 1
Sebut saja ia Pg Odding, merokok dan minum tuak (salah satu jenis minuman beralkohol) ditambah wejangan lawara jantung pisang merupakan kebiasan yang sangat ia senangi. Bukan berarti ia tidak tertarik dengan minuman botolan jenis guiennes, red lebel, angker, bintang atau bahkan topi roja yang menjadi andalan kalangan mahasiswa pas-pasan.ππBaginya tuak adalah salah satu jenis minuman mahal.!π²π²π²Mengapa?π€π€π€βΊπ€βΊTahap Perjuangan!πPohon indruk dalam proses pengolahannya menjadi tuak membutuhkan waktu yang lumayan cukup lama. Mulai dari tahap mendirikan tangga sebagai pijakan, membersihkan ranting serta dahan penghalang, kemudian memukul serta menggoyang-goyangkan dahan buah indruk setiap pagi dan petang guna mendapatkan air tuak yang nyaman dan berlimpah. pada tahapan selanjutnya dilakukan penyayatan sebagai prosesi terakhir pencarian air tuak ini. Kadang kala ketika proses pengolahannya tidak tersistematis atau tidak sesuai SOP maka hasilnya pun nihil atau bahkan gagal mendapatkan tetesan putih bernama tuak ini. ππTahap Menikmati.!π€Ketika seluruh proses pengolahan telah dilewati serta ditemukan tanda kemunculan air tuak barulah pasara ( orang yang bertugas mengolah pohon indruk) menyumbatkan boda' ( wadah dari pohon bambu) pada tiap-tiap ujung buah indruk yang telah disayat. Pada tahap inilah pasara akan sering memanjat pada pagi dan sore untuk mengumpulkan air tuak dalam boda lalu menuangkannya kedalam jergen untuk di bawa pulang ke rumah lalu dijual atau kadang kala diminum bersama masyarakat peminum tuak tepat di bawah pohon tuak.ππDari ilustrasi di atas saya sedikit mengetahuinya dari Pg Odding sendiri. Karena, kebetulan beliau adalah pasara sekaligus kawanku minum tuak.πππKesimpulannya : silahkan anda simpulkan sendiri!!!!!πMenanti 19 Mei 2019 di rumah Pg Odding. Tempatku minum tuak.ππππππβ¦