PROLOG

Background color
Font
Font size
Line height

Namanya Daisy Astrella Fernandez. Panggil saja Daisy. Daisy adalah siswi kelas 11 dengan jurusan IPA yang bersekolah di SMA Trisakti. Daisy terkenal tegas di sekolahnya. Jabatan Daisy di sana adalah sebagai Wakil Ketua OSIS.

Sore ini, Daisy sedang mengendarai sepeda motor matic kesayangannya setelah pulang sekolah. Sepertinya, semua orang juga akan sama seperti Daisy jika sedang berkendara seorang diri. Daisy pasti akan berbicara hal yang random dengan diri sendiri.

"Kalo di rumah makan apa, ya? Apa gue beli ayam geprek aja? Makanan Bubble masih banyak nggak, sih?" gumam Daisy.

Brak!

Karena asik mengobrol sendiri. Motor Daisy menabrak sebuah mobil yang sedang parkir di jalanan. Daisy segera membuka kaca helm dan menatap mobil berwarna hitam tersebut dengan tatapan kesal.

"Ini siapa lagi yang parkir sembarangan di jalanan?" ujar Daisy dengan nada kesal.

Tak lama kemudian, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan pakaian serba hitam keluar dari pintu pengemudi dan menghampiri Daisy.

"Aduh, baret nih," Pria itu menatap Daisy. "Bisa bawa motor nggak sih, Neng? Kalo lagi latihan jangan nabrakin ke mobil orang dong."

Daisy melotot kesal. "Yeu, Bapak kok nyalahin saya. Bapak dong yang salah. Ini jalanan, ngapain parkir di sini?"

"Kok jadi saya yang salah. Lagian di sini nggak ada tanda larangan parkir. Berarti boleh saja parkir di sini," balas pria itu.

Tiba-tiba, seorang cowok membuka pintu penumpang dan berjalan menghampiri dua orang yang sedang saling berdebat. Walau hanya sekali pandang, Daisy langsung terpesona ketika melihat wajah tampannya. Memang boleh setampan itu?

"Maaf Tuan Muda, mobilnya jadi baret gini," ujar pria itu sedikit ketakutan.

"Nggak papa," balas cowok itu singkat.

Daisy tersenyum setelah mendengar suara cowok itu. Suaranya sangat cocok untuk diajak sleepcall-an. Andai saja Daisy bisa mendapatkan nomor ponselnya.

"Tapi, nanti Ayah Tuan Muda marah sama sa-"

"Gue handle," potong cowok itu, lalu kembali masuk ke dalam mobilnya dan diikuti pria tadi.

Mobil berwarna hitam tersebut melaju meninggalkan Daisy yang masih diam mematung di tempatnya. Daisy kembali tersenyum dan rasanya dia ingin berteriak kencang.

"SMA Aditama," gumam Daisy karena melihat nama sekolah yang ada di bahu cowok tadi.

Daisy kembali melajukan motornya dengan kecepatan sedang seraya masih tersenyum di balik kaca helm. Kejadian tadi seperti yang ada di dalam novel-novel yang sering Daisy baca. Jika bisa, cowok tadi harus menjadi tokoh utama dalam kisah cinta Daisy.

-To Be Continued-

SAMPAI JUMPA DI BAB SELANJUTNYA!
-Daisy


You are reading the story above: TeenFic.Net